
Festival dihadiri lebih dari seribu orang termasuk tujuh duta besar negara sahabat dari Filipina, Myanmar, Venezuela, Belanda, Mauritius dan Makedonia.
Duta Besar RI untuk Australia dan Vanuatu TM Hamzah Thayeb kepada Antara mengaku tak menyangka sambutan berbagai kalangan pada penyelenggaraan Festival Indonesia yang mengusung tema "Pesta Rakyat Tanah Airku" itu sangat besar.
Acara yang menyedot banyak warga negara Australia itu juga merupakan bentuk lain dari interaksi dalam hubungan di tingkat rakyat, katanya.
Sebelumnya Minister Counsellor Fungsi Penerangan KBRI Canberra Raudin menggambarkan kemeriahan festival yang menampilkan aneka pertunjukan seni budaya dan kekayaan khazanah pakaian serta makanan beragam etnis di seantero Nusantara.
Festival dibuka dengan penampilan tari Baris dari Bali. Ribuan pengunjung juga menyaksikan parade busana Indonesia oleh para pelajar SMA Melrose dan Kolese Arabanda, Canberra. Para mahasiswa yang tergabung dalam Perhimpunan Pelajar Indonesia di Australia (PPIA) unjuk kemampuan dengan menyumbangkan tari Giring-Giring (Kalimantan Timur) dan Jaipong (Jawa Barat).
Gamelan Jawa yang dimainkan 15 orang anggota Perhimpunan Australia-Indonesia (AIA) di bawah bimbingan pemusik gamelan KBRI Sugito juga mengisi acara festival tersebut.
Pada kesempatan itu Dubes Hamzah Thayeb memberi penghargaan kepada Sugito atas dedikasi dan partisipasi aktifnya dalam mengembangkan budaya Indonesia di Canberra dan kepada warga Australia yang menjadi staf lokal KBRI John Davenport atas jasanya memperkenalkan budaya Indonesia kepada para pelajar Australia yang berkunjung ke KBRI.
Raudin mengatakan, John Davenport telah bekerja di KBRI selama tujuh tahun dan sering menjadi pemandu wisata bagi siswa-siswa Australia yang mengunjungi Balai Budaya KBRI sedangkan Sugito sudah mengabdi lebih dari 20 tahun.
Pertunjukan busana khas Sumatera Utara turut memeriahkan festival itu yang ditampilkan oleh para mahasiswa Australia di Akademi Angkatan Bersenjata Australia (ADFA) dan Perhimpunan Keluarga Australia-Indonesia (AIFA).
Kemeriahan acara semakin lengkap dengan penampilan personel "Tiga Roda Band" yang terdiri atas para mahasiswa Indonesia.
Aneka ragam makanan nusantara juga tersaji dalam festival itu. Aneka makanan yang dijual beberapa restoran Indonesia di Belconen Canberra dan Melbourne ini laris manis.
Bekerja sama dengan Proyek Bantuan Australia untuk Sidoarjo (ASAP) Universitas Nasional Australia (ANU), KBRI Canberra juga berhasil mengumpulkan dana bantuan kemanusiaan bagi para korban bencana lumpur Sidoarjo, Jawa Timur, melalui penjualan kupon (raffle ticket).
Terkumpul dana dua ribu dolar Australia (atau lebih dari Rp15,4 juta), kata Raudin.
*) My news for ANTARA on August 23, 2008
No comments:
Post a Comment