Saturday, August 23, 2008

CERITA RAKYAT BALI "CUPAK SAYEMBARA" DI PESONA INDONESIA DARWIN

Grup tari Bali "Ulu Chandra" pimpinan Wayan Sutedja, asal kampung Banjar Calo Bali menampilkan fragmen (cerita) "Cupak Sayembara" dalam acara "Pesona Indonesia" yang berlangsung di panggung terbuka Amphitheatre Kebun Raya Darwin, Australia Utara, Sabtu malam.

Kepada ANTARA yang menemuinya di sela kesibukannya mempersiapkan penampilan puluhan personel grup tarinya di acara puncak perayaan HUT RI ke-63, Sabtu siang, Wayan Sutedja mengatakan, cerita "Cupak Sayembara" tersebut mengangkat kisah tradisional yang sudah populer di kalangan rakyat Bali.

"Hanya saja kami cuma kebagian tiga puluh menit untuk mempertunjukkan 'Cupak Sayembara' ini dari yang ideal lebih dari tiga jam," katanya.

Penampilan grup tari "Ulu Chandra" di acara yang diselenggarakan organisasi "Indonesian Community Inc" dan mendapat dukungan besar Konsulat RI Darwin, kantor perwakilan Garuda Indonesia di Northern Territory (NT), Departemen Luar Negeri RI, dan pemerintah NT itu didukung oleh 21 orang personil.

Bagi rakyat Bali, cerita "Cupak Sayembara" itu sudah menjadi ikon. Fragmen tersebut menggambarkan karakter yang bertolak belakang dari dua saudara kandung, Cupak dan Gerantang. "Dua karakter ini dikenal masyarakat Bali dengan istilah 'Rwa Bineda' (hitam dan putih-red)."

Kalau Cupak yang memiliki aneka sifat jelek, seperti tamak dan menghalalkan berbagai cara untuk mencapai tujuannya, Gerantang justrsu sebaliknya. Dia memiliki karakter yang baik, lemah lembut, sopan, dan suka menolong sesama tanpa pamrih, katanya.

Mengenai kehadiran "Ulu Chandra" di "Pesona Indonesia" Sabtu malam (23/8) dan "Festival Darwin" pada 25 Agustus malam, ia mengatakan, penampilan mereka itu merupakan yang pertama di luar negeri karena selama ini mereka hanya terfokus pada pagelaran seni tari di Tanah Air, khususnya Bali.

Selain menampilkan "Ulu Chandra", Pesona Indonesia juga menghadirkan penyanyi serba bisa, Yopie Latul dan "Bagong Kusudiarjo". Acara tersebut terbuka untuk umum tanpa dipungut bayaran.

Sebelumnya, Sekretaris II Fungsi Pensosbud Konsulat RI Darwin, Arvinanto Soeriaatmadja, mengatakan, Pesona Indonesia yang menjadi acara puncak perayaan Hari Kemerdekaan RI ini diharapkan dapat membantu mempererat hubungan antarmasyarakat Indonesia-Australia, kata Arvinanto.

Yopie Latul datang bersama tiga rekannya, grup tari Bali "Ulu Chandra" tampil dengan 21 orang personil, sedangkan grup "Bagong Kusudiarjo" hadir dengan 15 orang personilnya.

Pada 22 Agustus malam, diplomasi budaya Indonesia di Darwin juga dimeriahkan oleh penampilan kelompok musik "Kua Etnika" pimpinan Djaduk Ferianto dalam Festival Darwin.

Arvinanto mengatakan, sambutan para penonton Festival Darwin pada penampilan grup musik orkestra yang memadukan unsur jazz, reggae, serta seni musik Bali dan Jawa itu "sangat luar biasa".

Pemerintah Australia pun sangat mendukung upaya diplomasi budaya RI di Darwin terbukti dari selesainya pengurusan visa 40 penyanyi, seniman, dan penari yang tampil dalam acara "Pesona Indonesia" pada waktu yang tepat, katanya.

Dalam acara "Pesona Indonesia" itu, para pengunjung juga dapat menikmati aneka makanan khas Indonesia yang dijual beberapa tenda makanan yang didirikan masyarakat Indonesia di Darwin.

*) My news for ANTARA on August 23, 2008

No comments:

About Me

My photo
Brisbane, Queensland, Australia
Hi, I am a journalist of ANTARA, Indonesia's national news agency whose headquarters is in Jakarta. My fate has brought me back to Australia since March 2007 because my office assigns me to be the ANTARA correspondent there. My first visit to the neighboring country was in 2004 when I did my masters at the School of Journalism and Communication, the University of Queensland (UQ), Brisbane, under the Australian Development Scholarship (ADS) scheme. However, the phase of my life was started from a small town in North Sumatra Province, called Pangkalan Brandan. In that coastal town, I was born and grown up. Having completed my senior high school there in 1987, I moved to Medan to pursue my study at the University of North Sumatra (USU) and obtained my Sarjana (BA) degree in English literature in 1992. My Master of Journalism (MJ) was completed at UQ in July 2005. The final research project report for my MJ degree was entitled "Framing the Australian Embassy Bombing (Jakarta) in Indonesian and Australian Newspapers". Further details about me can be read in a writing posted in my blog entitled "My Life Journey".

Blog Archive

NeoPod

NeoCounter

The Value of Creativity

The Value of Creativity