Grup tari Bali "Ulu Chandra" pimpinan Wayan Sutedja, asal kampung Banjar Calo Bali menampilkan fragmen (cerita) "Cupak Sayembara" dalam acara "Pesona Indonesia" yang berlangsung di panggung terbuka Amphitheatre Kebun Raya Darwin, Australia Utara, Sabtu malam.
Kepada ANTARA yang menemuinya di sela kesibukannya mempersiapkan penampilan puluhan personel grup tarinya di acara puncak perayaan HUT RI ke-63, Sabtu siang, Wayan Sutedja mengatakan, cerita "Cupak Sayembara" tersebut mengangkat kisah tradisional yang sudah populer di kalangan rakyat Bali.
"Hanya saja kami cuma kebagian tiga puluh menit untuk mempertunjukkan 'Cupak Sayembara' ini dari yang ideal lebih dari tiga jam," katanya.
Penampilan grup tari "Ulu Chandra" di acara yang diselenggarakan organisasi "Indonesian Community Inc" dan mendapat dukungan besar Konsulat RI Darwin, kantor perwakilan Garuda Indonesia di Northern Territory (NT), Departemen Luar Negeri RI, dan pemerintah NT itu didukung oleh 21 orang personil.
Bagi rakyat Bali, cerita "Cupak Sayembara" itu sudah menjadi ikon. Fragmen tersebut menggambarkan karakter yang bertolak belakang dari dua saudara kandung, Cupak dan Gerantang. "Dua karakter ini dikenal masyarakat Bali dengan istilah 'Rwa Bineda' (hitam dan putih-red)."
Kalau Cupak yang memiliki aneka sifat jelek, seperti tamak dan menghalalkan berbagai cara untuk mencapai tujuannya, Gerantang justrsu sebaliknya. Dia memiliki karakter yang baik, lemah lembut, sopan, dan suka menolong sesama tanpa pamrih, katanya.
Mengenai kehadiran "Ulu Chandra" di "Pesona Indonesia" Sabtu malam (23/8) dan "Festival Darwin" pada 25 Agustus malam, ia mengatakan, penampilan mereka itu merupakan yang pertama di luar negeri karena selama ini mereka hanya terfokus pada pagelaran seni tari di Tanah Air, khususnya Bali.
Selain menampilkan "Ulu Chandra", Pesona Indonesia juga menghadirkan penyanyi serba bisa, Yopie Latul dan "Bagong Kusudiarjo". Acara tersebut terbuka untuk umum tanpa dipungut bayaran.
Sebelumnya, Sekretaris II Fungsi Pensosbud Konsulat RI Darwin, Arvinanto Soeriaatmadja, mengatakan, Pesona Indonesia yang menjadi acara puncak perayaan Hari Kemerdekaan RI ini diharapkan dapat membantu mempererat hubungan antarmasyarakat Indonesia-Australia, kata Arvinanto.
Yopie Latul datang bersama tiga rekannya, grup tari Bali "Ulu Chandra" tampil dengan 21 orang personil, sedangkan grup "Bagong Kusudiarjo" hadir dengan 15 orang personilnya.
Pada 22 Agustus malam, diplomasi budaya Indonesia di Darwin juga dimeriahkan oleh penampilan kelompok musik "Kua Etnika" pimpinan Djaduk Ferianto dalam Festival Darwin.
Arvinanto mengatakan, sambutan para penonton Festival Darwin pada penampilan grup musik orkestra yang memadukan unsur jazz, reggae, serta seni musik Bali dan Jawa itu "sangat luar biasa".
Pemerintah Australia pun sangat mendukung upaya diplomasi budaya RI di Darwin terbukti dari selesainya pengurusan visa 40 penyanyi, seniman, dan penari yang tampil dalam acara "Pesona Indonesia" pada waktu yang tepat, katanya.
Dalam acara "Pesona Indonesia" itu, para pengunjung juga dapat menikmati aneka makanan khas Indonesia yang dijual beberapa tenda makanan yang didirikan masyarakat Indonesia di Darwin.
*) My news for ANTARA on August 23, 2008
No comments:
Post a Comment