Thursday, August 21, 2008

AUSTRALIA OPTIMIS RI PERTIMBANGKAN REPRESENTASINYA UNTUK "BALI NINE"

Menteri Luar Negeri Australia Stephen Smith optimis Pemerintah Indonesia akan mempertimbangkan representasi Canberra atas nama tiga warga negaranya yang terlibat kasus"Bali Nine" jika mereka tetap dipidana mati.

Optimisme Menlu Smith pada pertimbangan Indonesia itu disampaikannya dalam wawancara dengan "Sky News AM Agenda" berkaitan dengan hasil kunjungannya di Indonesia, demikian ANTARA melaporkan dari Brisbane, Kamis.

Menlu Smith mengunjungi Indonesia dari 11 hingga 13 Agustus 2008.

Ia mengatakan, sejauh ini proses hukum masih terbuka bagi Myuran Sukumaran, Andrew Chan, dan Scott Anthony Rush yang divonis mati dalam kasus penyelundupan 11,25 kilogram heroin ke Sydney melalui Bali pada 17 April 2005 itu.

Jika seluruh proses hukum sudah dijalankan dan ada di antara mereka tetap mendapat hukuman mati, Pemerintah Australia akan mengajukan representasi atas nama mereka guna mendapatkan pengampunan (grasi) Presiden Susilo Bambang Yudhoyono , katanya.

"Menteri Luar Negeri (Hassan) Wirajuda mengindikasikan bahwa seandainya kami tiba pada poin itu, Pemerintah Indonesia akan mempertimbangkan representasi kami," katanya.

Menlu Smith mengatakan, persoalan warga Australia yang terancam hukuman mati dalam kasus "Bali Nine" (sembilan warga Australia yang terlibat kasus penyelundupan heroin 2005) itu telah pernah ia singgung dalam pertemuan dengan Menlu Wirajuda di Bali akhir 2007 dan Perth, Australia Barat, awal 2008.

Selain Myuran Sukumaran, Andrew Chan, dan Scott Anthony Rush, enam anggota "Bali Nine" lainnya adalah Tan Duc Thanh Nguyen, Si Yi Chen, Matthew James Norman, Michael Czugaj, Renae Lawrence, dan Martin Stephens.

Upaya menyelamatkan warga Australia dari hukuman mati di Indonesia tidak hanya datang dari pemerintah Australia, tetapi juga dari orang tua dan gereja negara itu.

Pada 20 Desember 2007 misalnya, kedua orang tua Scott Anthony Rush misalnya mendukung kampanye antihukuman mati dengan harapan putranya dapat selamat dari eksekusi mati di Bali.

Dukungan kedua orang tua Scott Rush pada kampanye anti hukuman mati itu dibuktikan dengan keikutsertaan mereka dalam gerakan kampanye Dewan Keadilan Sosial Katolik Kristen (ACSJC) di Brisbane, Queensland.

Ayah terpidana mati itu yakin bahwa dukungan Gereja, masyarakat, dan Pemerintah Australia sangat penting bagi perjuangannya menyelamatkan putranya dan warga Australia lain dari hukuman mati di Bali.

"Saya yakin dengan dukungan ini dan dukungan pemerintah kita, Pemerintah Indonesia akan meresponsnya secara baik," katanya.

*) My news for ANTARA on August 14, 2008

1 comment:

Anonymous said...

help me.

About Me

My photo
Brisbane, Queensland, Australia
Hi, I am a journalist of ANTARA, Indonesia's national news agency whose headquarters is in Jakarta. My fate has brought me back to Australia since March 2007 because my office assigns me to be the ANTARA correspondent there. My first visit to the neighboring country was in 2004 when I did my masters at the School of Journalism and Communication, the University of Queensland (UQ), Brisbane, under the Australian Development Scholarship (ADS) scheme. However, the phase of my life was started from a small town in North Sumatra Province, called Pangkalan Brandan. In that coastal town, I was born and grown up. Having completed my senior high school there in 1987, I moved to Medan to pursue my study at the University of North Sumatra (USU) and obtained my Sarjana (BA) degree in English literature in 1992. My Master of Journalism (MJ) was completed at UQ in July 2005. The final research project report for my MJ degree was entitled "Framing the Australian Embassy Bombing (Jakarta) in Indonesian and Australian Newspapers". Further details about me can be read in a writing posted in my blog entitled "My Life Journey".

Blog Archive

NeoPod

NeoCounter

The Value of Creativity

The Value of Creativity