Sunday, March 9, 2008

XANANA GUSMAO BESUK RAMOS HORTA DI RS ROYAL DARWIN

Perdana Menteri Timor Leste Xanana Gusmao tiba di Darwin, negara bagian Northern Territory (NT), Australia, Senin siang, untuk membezuk Presiden Jose Ramos Horta di Rumah Sakit Royal Darwin.

Kedatangan PM Gusmao untuk menjenguk Presiden Ramos Horta yang masih dalam proses penyembuhan dari luka tembak yang dideritanya dalam insiden serangan kelompok gerilyawan pimpinan Alfredo Reinado di Dili 11 Februari lalu itu terjadi seminggu setelah Horta memaafkan Reinado.

Mengutip keterangan seorang juru bicara pemerintah Timor Leste, ABC menyebutkan, PM Gusmao didampingi istrinya, Kirsty Sword-Gusmao, selama di Darwin.

Presiden Jose Ramos Horta pada 3 Maret lalu telah memaafkan Alfredo Reinado dan meminta pemerintah mendukung keluarga pemimpin kelompok gerilyawan yang tewas dalam upaya pembunuhan terhadap dirinya di Dili 11 Februari lalu itu.

Pemberian maaf Presiden Ramos Horta kepada Alfredo Reinado itu diungkapkan Presiden Sementara Timor Leste, Fernando "Lasama" de Araujo setelah menjenguk Horta di RS Royal Darwin.
Selain memaafkan, Presiden Ramos Horta juga meminta pemerintah Timor Leste untuk mendukung keluarga Alfredo Reinado, katanya.

Presiden Ramos Horta terluka dalam insiden serangan di rumah kediamannya di Dili 11 Februari lalu. Serangan terpisah juga dilancarkan anggota kelompok gerilyawan tentara yang membelot pimpinan Alfredo Reinado terhadap PM Xanana Gusmao.

Namun PM Xanana Gusmao selamat tanpa cidera apa pun sedangkan Presiden Ramos Horta selamat dengan dua luka tembak. Ia pun terpaksa dievakuasi dari Dili ke Rumah Sakit Royal Darwin untuk menjalani perawatan intensif sejak 11 Februari malam.


Perhatian Australia
PM Australia, Kevin Rudd, memberikan perhatian besar pada insiden serangan terhadap kedua pemimpin Timor Leste itu ditandai dengan kunjungan singkatnya ke ibukota negara itu pada 15 Februari .

PM Rudd bahkan juga menyempatkan diri menjenguk Presiden Ramos Horta di Rumah Sakit Royal Darwin, Northern Territory. Saat ditengok, Presiden Horta masih dalam kondisi "koma".

Ia menyebut Presiden Ramos Horta sebagai "seorang pejuang" dan ia berjanji kembali menengok kepala negara Timor Leste itu jika kondisi kesehatannya telah mulai membaik.

Dalam kunjungan singkatnya di Timor Leste 15 Februari itu, PM Rudd tidak hanya bertemu PM Xanana Gusmao tetapi juga pemimpin Partai Fretilin Mari Alkatiri.

Dalam pertemuan dengan PM Xanana Gusmao, PM Rudd mendiskusikan masalah kerja sama kedua negara di bidang ekonomi, seperti pembangunan infrastruktur, penyediaan lapangan pekerjaan bagi para pemuda serta pembangunan perdesaan.

Ia mengakui pentingnya penyediaan lapangan kerja bagi para pemuda Timor Leste selain dukungan di bidang keamanan.

Dukungan Australia pada Timor Leste akan tetap ada baik di masa baik maupun sulit karena negara itu adalah sahabat baik Australia, kata PM Rudd.

Kunjungan singkat PM Rudd pada 15 Februari itu terjadi sehari setelah jasad Alfredo Reinado dimakamkan di Dili. Kunjungan tersebut adalah kunjungan kedua Rudd sejak ia menduduki kursi perdana menteri Australia.

Untuk membantu pemulihan keamanan dan ketertiban di Timor Leste, Australia juga telah mengirimkan sedikitnya 270 tentara dan polisi tambahan ke negara itu.

Insiden serangan 11 Februari dini hari lalu semakin memperpanjang peristiwa berdarah yang mendera negara kecil tetangga Indonesia dan Australia itu sejak 2006 lalu.

Pertikaian berdarah itu setidaknya telah menewaskan 37 orang dan mengakibatkan 155 ribu warga meninggalkan rumah-rumah mereka. Pemerintah Timor Leste pun meminta bantuan tentara asing untuk memulihkan stabilitas.

*) disiarkan ANTARA pada 10 Maret 2008

No comments:

About Me

My photo
Brisbane, Queensland, Australia
Hi, I am a journalist of ANTARA, Indonesia's national news agency whose headquarters is in Jakarta. My fate has brought me back to Australia since March 2007 because my office assigns me to be the ANTARA correspondent there. My first visit to the neighboring country was in 2004 when I did my masters at the School of Journalism and Communication, the University of Queensland (UQ), Brisbane, under the Australian Development Scholarship (ADS) scheme. However, the phase of my life was started from a small town in North Sumatra Province, called Pangkalan Brandan. In that coastal town, I was born and grown up. Having completed my senior high school there in 1987, I moved to Medan to pursue my study at the University of North Sumatra (USU) and obtained my Sarjana (BA) degree in English literature in 1992. My Master of Journalism (MJ) was completed at UQ in July 2005. The final research project report for my MJ degree was entitled "Framing the Australian Embassy Bombing (Jakarta) in Indonesian and Australian Newspapers". Further details about me can be read in a writing posted in my blog entitled "My Life Journey".

Blog Archive

NeoPod

NeoCounter

The Value of Creativity

The Value of Creativity