Monday, February 25, 2008

MAHASISWA INDONESIA DI QUEENSLAND TERIMA 27 ANGKLUNG BARU

Perhimpunan Mahasiswa Indonesia di Universitas Queensland (UQISA) kini memiliki tambahan 27 buah angklung baru sumbangan Konsulat Jenderal RI di Sydney untuk mendukung kegiatan diplomasi budaya UQISA di kota Brisbane dan sekitarnya.

"Satu lagi bukti bahwa kegiatan mahasiswa mendapat dukungan penuh Pemerintah RI," kata Presiden UQISA, Tonny W.Poernomo, dalam penjelasannya di Brisbane, Senin.

Satu set angklung-angklung baru itu diterima pihaknya dari Konsul Jenderal Sudaryomo Hartosudarmo yang kebetulan datang ke Brisbane hari Minggu (24/2) untuk menghadiri acara penyambutan mahasiswa baru dari mancanegara oleh Pemerintah Kota Brisbane, katanya.

"Serah terima (angklung-angklung baru itu) dilakukan di terminal domestik Bandar Udara Brisbane karena terbatasnya waktu Pak Konjen. Ketua Perhimpunan Pelajar Indonesia di Australia cabang Queensland Reymanditya Poerwito juga hadir dalam acara serah terima angklung baru tersebut," katanya.

Tonny mengatakan, 27 angklung baru itu nantinya digunakan untuk mengganti atau menambah angklung-angklung yang selama bertahun-tahun setia mendampingi para anggota UQISA untuk tampil di berbagai pertunjukan seni-budaya di Brisbane, katanya.

Sebagian besar angklung UQISA itu sudah perlu diganti tapi dengan adanya pasokan 27 angklung baru dari Konjen RI di Sydney,Sudaryomo Hartosudarmo, itu, diharapkan kegiatan kesenian mahasiswa Indonesia di Universitas Queensland semakin bertambah, katanya.

"Semoga generasi muda kita dapat selalu melestarikan kesenian Indonesia dimana pun kita berada. Dengan tambahan angklung baru ini, 'angklungers' (pemain angklung) UQISA bertambah semangat menunjukkan eksistensi angklung di bumi Brisbane ini," katanya.

Sejak lebih dari tiga tahun terakhir, tim angklung UQISA sering ikut dalam berbagai kegiatan dan festival seni budaya di dalam dan luar kampus dengan bermodalkan angklung warisan turun-temurun para pendahulu mereka.

*) my news item for ANTARA on Feb 25, 2008

No comments:

About Me

My photo
Brisbane, Queensland, Australia
Hi, I am a journalist of ANTARA, Indonesia's national news agency whose headquarters is in Jakarta. My fate has brought me back to Australia since March 2007 because my office assigns me to be the ANTARA correspondent there. My first visit to the neighboring country was in 2004 when I did my masters at the School of Journalism and Communication, the University of Queensland (UQ), Brisbane, under the Australian Development Scholarship (ADS) scheme. However, the phase of my life was started from a small town in North Sumatra Province, called Pangkalan Brandan. In that coastal town, I was born and grown up. Having completed my senior high school there in 1987, I moved to Medan to pursue my study at the University of North Sumatra (USU) and obtained my Sarjana (BA) degree in English literature in 1992. My Master of Journalism (MJ) was completed at UQ in July 2005. The final research project report for my MJ degree was entitled "Framing the Australian Embassy Bombing (Jakarta) in Indonesian and Australian Newspapers". Further details about me can be read in a writing posted in my blog entitled "My Life Journey".

Blog Archive

NeoPod

NeoCounter

The Value of Creativity

The Value of Creativity