Sekretaris II Fungsi Pensosbud Konsulat RI Darwin, Arvinanto Soeriaatmadja, Selasa, mengatakan, acara itu akan menyuguhkan kehandalan Yogyakarta di berbagai bidang, seperti pariwisata, kuliner, produk kerajinan tangan, pertunjukan musik dan tari, serta Batik sebagai warisan seni budaya khas Indonesia.
"Yogyakarta Night ini baru pertama kali digelar di Darwin. Melalui acara itu, kita mencoba hadirkan semua nuansa Yogya. Untuk itu kita sangat mengharapkan bantuan dan dukungan Pemprov DI Yogyakarta," katanya.
Sebagai wakil pemerintah RI di negara bagian Northern Territory, pihaknya sangat mengharapkan dukungan berbagai instansi terkait di Tanah Air pada upayanya mempromosikan berbagai kekayaan warisan seni budaya Indonesia untuk memperkuat persepsi dunia internasional, khususnya NT, katanya.
"Kita ingin memperkuat persepsi dunia internasional tentang kekayaan warisan budaya Indonesia," kata Arvinanto.
Sementara itu, Kadis Kebudayaan DI Yogyakarta, Djoko Dwiyanto, yang dihubungi ANTARA saat dia mengunjungi Darwin pekan lalu, mengatakan, acara "Malam Yogyakarta" yang sedang dirancang kedua pihak itu direncanakan berlangsung sekitar Maret atau April 2010.
Ia mengatakan, pihaknya terkesan dengan sambutan masyarakat Darwin atas aksi panggung grup band yang terkenal dengan lagu-lagunya, seperti "Di Sayidan", "Kembali Berdansa", dan "Kecoa" pada Konser Musik Dunia Festival Darwin, 29 Agustus malam, itu.
"Melalui 'Yogyakarta Night' itu nanti, kita akan tampilkan potensi maksimal Yogya di Darwin, termasuk kuliner, Batik dan seni pertunjukan tradisional. Saya juga sudah bertemu kalangan biro perjalanan wisata di Darwin untuk mendorong mereka membuat kunjungan wisatawan mancanegara ke Yogya via Darwin," katanya.
*) My news for ANTARA on Sept 8, 2009
No comments:
Post a Comment