Saturday, September 12, 2009

AUSTRALIA TANGKAP KAPAL PENGANGKUT 83 PENCARI SUAKA

Kapal patroli keamanan laut Australia, Sabtu, menangkap kapal pengangkut 83 orang yang diduga para pencari suaka sekitar 82 mil selatan Pulau Ashmore.

Menteri Dalam Negeri Australia, Brendan O'Connor, mengatakan, para penumpang dan empat awak kapal itu akan dibawa ke Pusat Tahanan Imigrasi di Pulau Christmas untuk kepentingan pengecekan keamanan, identitas, kesehatan, dan penyelidikan atas alasan kepergian mereka ke Australia.

Dalam pernyataan persnya, O'Connor tidak mengungkapkan asal kapal maupun status kewarganegaraan para penumpang dan awak kapal. "Semua yang ada di kapal aman dan menunjukkan bahwa mereka memang berniat ke Australia," katanya.

Sebelum ditangkap kapal patroli HMAS Maitland dan ACV Triton Sabtu siang di perairan negara itu, kapal pengangkut pencari suaka ini sudah diamati pesawat intai maritim Angkatan Udara Australia sejak di perairan internasional, katanya.

Kapal ini merupakan kapal pengangkut pencari suaka ke-30 yang memasuki perairan Australia tahun ini.

Kubu oposisi Australia menuding kebijakan pemerintah federal yang lemah merupakan akar penyebab maraknya kedatangan para pencari suaka ke negara benua itu lewat laut.

Sebaliknya Perdana Menteri Kevin Rudd justru melihat "faktor-faktor keamanan global" sebagai pendorong munculnya kasus-kasus baru para pencari suaka ke Australia.

Di era pemerintahan PM John Howard, Australia menerapkan kebijakan "Solusi Pasifik", yakni para pencari suaka yang tertangkap di perairan negara itu dikirim ke Nauru.

Kebijakan ini kemudian dihapus pemerintahan Partai Buruh dengan sepenuhnya memberdayakan keberadaan pusat penahanan imigrasi di Pulau Christmas.

Sejalan dengan argumentasi pemerintah, Menteri Dalam Negeri Brendan O'Connor menyalahkan konflik yang mendera banyak negara di dunia sebagai pemicu arus pengungsi ke negara-negara maju dan kaya, seperti Australia.

Ia mengutip laporan Komisi Tinggi PBB untuk Urusan Pengungsi (UNHCR) tahun 2008 yang mencatat ada 15,2 juta orang pengungsi di seluruh dunia.

*) My news for ANTARA on Sept 12, 2009

No comments:

About Me

My photo
Brisbane, Queensland, Australia
Hi, I am a journalist of ANTARA, Indonesia's national news agency whose headquarters is in Jakarta. My fate has brought me back to Australia since March 2007 because my office assigns me to be the ANTARA correspondent there. My first visit to the neighboring country was in 2004 when I did my masters at the School of Journalism and Communication, the University of Queensland (UQ), Brisbane, under the Australian Development Scholarship (ADS) scheme. However, the phase of my life was started from a small town in North Sumatra Province, called Pangkalan Brandan. In that coastal town, I was born and grown up. Having completed my senior high school there in 1987, I moved to Medan to pursue my study at the University of North Sumatra (USU) and obtained my Sarjana (BA) degree in English literature in 1992. My Master of Journalism (MJ) was completed at UQ in July 2005. The final research project report for my MJ degree was entitled "Framing the Australian Embassy Bombing (Jakarta) in Indonesian and Australian Newspapers". Further details about me can be read in a writing posted in my blog entitled "My Life Journey".

Blog Archive

NeoPod

NeoCounter

The Value of Creativity

The Value of Creativity