Kepada ANTARA yang menemuinya sebelum dimulai pertemuan koordinatif Australia-Indonesia (Ausindo) itu, Direktur Operasi dan Teknik PT (Persero) Angkasa Pura I, Risman Nuryadin, mengatakan, pelayanan keselamatan penerbangan termasuk di antara persoalan-persoalan operasional yang akan dibahas.
"Agenda lain yang akan dibahas dalam pertemuan ini adalah bagaimana mengimplementasikan sistim baru 'CNS ATM' (Communication, Navigation, Surveillance/Air Traffic Management) berbasis satelit secara bertahap," katanya.
Australia sudah menerapkan sistim "CNS ATM" berbasis satelit sedangkan Indonesia juga sudah mengembangkan sistim yang sama. "Sistim Makassar misalnya sudah siap mengembangkan komunikasi data dengan sistim Brisbane," katanya.
Sistim pemanduan lalu lintas udara (ATC) di PT (Persero) Angkasa Pura I pun sudah relatif setara dengan sistim ATC di Australia. "Kita menggunakan produk yang sama dengan Australia sehingga kita mudah berkoordinasi. Tinggal kita menghubungkan sistim komunikasi kita dengan sistim Australia," katanya.
Untuk meningkatkan keterampilan para pemandu lalu lintas udara di wilayah tugas PT (Persero) Angkasa Pura I, pihaknya sudah mengirim empat puluhan orang pemandu untuk mengikuti pendidikan dan pelatihan di Brisbane sejak 2006, kata Risman.
"Dalam pertemuan di Brisbane ini, saya juga akan membicarakan secara khusus masalah rencana pengiriman 16 orang 'air traffic controller' (pemandu lalu lintas udara) kita ke Brisbane dengan pejabat 'Air Service Australia' (ASA). Orang-orang kita ini akan mempelajari masalah 'en-route radar service'," katanya.
*) My news for ANTARA on Aug 20, 2009
No comments:
Post a Comment