Thursday, August 20, 2009

RI-AUSTRALIA BAHAS PELAYANAN KESELAMATAN PENERBANGAN

Sejumlah pejabat perhubungan dan pengelola lalu lintas udara Indonesia dan Australia memulai pertemuan dua hari mereka di Brisbane, Kamis, guna membahas berbagai masalah operasional pelayanan keselamatan penerbangan dan langkah menuju impelementasi pengaturan lalu lintas udara berbasis satelit.

Kepada ANTARA yang menemuinya sebelum dimulai pertemuan koordinatif Australia-Indonesia (Ausindo) itu, Direktur Operasi dan Teknik PT (Persero) Angkasa Pura I, Risman Nuryadin, mengatakan, pelayanan keselamatan penerbangan termasuk di antara persoalan-persoalan operasional yang akan dibahas.

"Agenda lain yang akan dibahas dalam pertemuan ini adalah bagaimana mengimplementasikan sistim baru 'CNS ATM' (Communication, Navigation, Surveillance/Air Traffic Management) berbasis satelit secara bertahap," katanya.

Australia sudah menerapkan sistim "CNS ATM" berbasis satelit sedangkan Indonesia juga sudah mengembangkan sistim yang sama. "Sistim Makassar misalnya sudah siap mengembangkan komunikasi data dengan sistim Brisbane," katanya.

Sistim pemanduan lalu lintas udara (ATC) di PT (Persero) Angkasa Pura I pun sudah relatif setara dengan sistim ATC di Australia. "Kita menggunakan produk yang sama dengan Australia sehingga kita mudah berkoordinasi. Tinggal kita menghubungkan sistim komunikasi kita dengan sistim Australia," katanya.

Untuk meningkatkan keterampilan para pemandu lalu lintas udara di wilayah tugas PT (Persero) Angkasa Pura I, pihaknya sudah mengirim empat puluhan orang pemandu untuk mengikuti pendidikan dan pelatihan di Brisbane sejak 2006, kata Risman.

"Dalam pertemuan di Brisbane ini, saya juga akan membicarakan secara khusus masalah rencana pengiriman 16 orang 'air traffic controller' (pemandu lalu lintas udara) kita ke Brisbane dengan pejabat 'Air Service Australia' (ASA). Orang-orang kita ini akan mempelajari masalah 'en-route radar service'," katanya.

Delegasi RI di pertemuan Ausindo ini beranggotakan sejumlah pejabat terkait PT (Persero) Angkasa Pura I dan II serta Ditjen Perhubungan Udara.

*) My news for ANTARA on Aug 20, 2009

No comments:

About Me

My photo
Brisbane, Queensland, Australia
Hi, I am a journalist of ANTARA, Indonesia's national news agency whose headquarters is in Jakarta. My fate has brought me back to Australia since March 2007 because my office assigns me to be the ANTARA correspondent there. My first visit to the neighboring country was in 2004 when I did my masters at the School of Journalism and Communication, the University of Queensland (UQ), Brisbane, under the Australian Development Scholarship (ADS) scheme. However, the phase of my life was started from a small town in North Sumatra Province, called Pangkalan Brandan. In that coastal town, I was born and grown up. Having completed my senior high school there in 1987, I moved to Medan to pursue my study at the University of North Sumatra (USU) and obtained my Sarjana (BA) degree in English literature in 1992. My Master of Journalism (MJ) was completed at UQ in July 2005. The final research project report for my MJ degree was entitled "Framing the Australian Embassy Bombing (Jakarta) in Indonesian and Australian Newspapers". Further details about me can be read in a writing posted in my blog entitled "My Life Journey".

Blog Archive

NeoPod

NeoCounter

The Value of Creativity

The Value of Creativity