Wednesday, August 5, 2009

PM AUSTRALIA DAPAT JULUKAN "PEMBUNUH BERANTAI"

Kalau Perdana Menteri Kevin Rudd disebut sebagai seorang pekerja keras, itu hal biasa. Tapi jika pemimpin Australia itu dituding seorang "anchor" stasiun TV Amerika Serikat (AS) sebagai seorang "pembunuh berantai", boleh jadi itu bak petir di siang bolong.

Tudingan "pembunuh berantai" itulah yang hari Rabu (waktu Amerika) diterima Rudd dari Anchor "CNBC", Erin Burnett. Kontan tudingan Burnett itu menyita perhatian media-media besar Australia.

Harian "The Australian" dan Stasiun TV "Channel Seven" dalam acara "Sunrise" Kamis pagi, melaporkan, tuduhan Burnett dipicu oleh keputusan kabinet Rudd menggelontorkan dana sebesar 19 juta dolar Australia untuk mengurangi kelebihan populasi unta yang sudah mencapai sedikitnya satu juta ekor di negara itu.

Populasi unta liar itu hidup di berbagai kawasan gurun, seperti Gurun Simpson, Gibson dan Tanami.

Aksi pemerintah federal Australia itu disebut Burnett sebagai sebuah pembantaian. Kepada para pemirsa CNBC, Burnett mengatakan bahwa "pembunuh berantainya" adalah PM Rudd.

CNBC pun menayangkan foto orang nomor satu di Australia itu. "Ya Perdana Menteri Kevin Rudd. Apa anda tahu apa yang sedang dilakukannya? Dia melancarkan serangan udara terhadap unta-unta itu," tuding Burnett penuh semangat di acaranya bersama Komentator Jim Cramer itu.

Berkaitan dengan soal pengurangan populasi unta ini, dalam penjelasan persnya 9 Juli lalu, Menteri Lingkungan Hidup Australia Peter Garett mengatakan, pihaknya hanya akan mengurangi sekitar 15 ribu sampai 25 ribu ekor lewat perburuan di darat dan udara serta "pemanenan komersial".

Garett memperkirakan populasi unta di Australia bertambah sekitar 80 ribu ekor per tahun.

*) My news for ANTARA on Aug 6, 2009

No comments:

About Me

My photo
Brisbane, Queensland, Australia
Hi, I am a journalist of ANTARA, Indonesia's national news agency whose headquarters is in Jakarta. My fate has brought me back to Australia since March 2007 because my office assigns me to be the ANTARA correspondent there. My first visit to the neighboring country was in 2004 when I did my masters at the School of Journalism and Communication, the University of Queensland (UQ), Brisbane, under the Australian Development Scholarship (ADS) scheme. However, the phase of my life was started from a small town in North Sumatra Province, called Pangkalan Brandan. In that coastal town, I was born and grown up. Having completed my senior high school there in 1987, I moved to Medan to pursue my study at the University of North Sumatra (USU) and obtained my Sarjana (BA) degree in English literature in 1992. My Master of Journalism (MJ) was completed at UQ in July 2005. The final research project report for my MJ degree was entitled "Framing the Australian Embassy Bombing (Jakarta) in Indonesian and Australian Newspapers". Further details about me can be read in a writing posted in my blog entitled "My Life Journey".

Blog Archive

NeoPod

NeoCounter

The Value of Creativity

The Value of Creativity