Sunday, August 16, 2009

"PESTA RAKYAT" SAMBUT HUT RI DI BRISBANE

Komunitas Indonesia yang dimotori Perhimpunan Pelajar Indonesia di Australia (PPIA) Cabang Queensland merayakan Hari Kemerdekaan RI ke-64 dengan menggelar acara "Pesta Rakyat" pada 26 September di kawasan wisata "South Bank" kota Brisbane.

Namun, panitia penyelenggara, Minggu, menggelar kegiatan promosi acara "Pesta Rakyat" ke publik dengan menggelar pertunjukan seni-budaya dan bazar kuliner Indonesia di kawasan perbelanjaan ternama "Queen Street Mall" dan alun-alun depan gedung kasino kota Brisbane.

Ratusan orang Indonesia dan Australia berbaur dengan ratusan pengunjung kompleks perbelanjaan "Queen Street Mall" guna menyaksikan pertunjukan musik, tarian dan pameran busana daerah yang sepenuhnya dikemas dan diperankan para pelajar dan mahasiswa Indonesia di Brisbane.

Puluhan kursi yang disediakan panitia di barisan depan panggung terbuka tempat dilangsungkannya pertunjukan terisi penuh sehingga ratusan orang lainnya terpaksa duduk di jalan atau berdiri di sisi depan dan samping panggung.

Sepanjang acara yang dilangsungkan dalam dua sesi, yakni pukul 13.00-14.00 dan 15.00-16.00, itu, mereka tak beranjak dari lokasi acara. Setiap penampilan musisi dan penari disambut dengan tepukan tangan meriah.

Di awal acara, ratusan orang penonton dihibur dengan penampilan dua gitaris muda, Haris dan Joey. Haris yang menjadi vokalis membuka penampilan mereka dengan tembang yang dipopulerkan artis Sparkadia, "Too Much to Do" dan disusul dengan lagu "Hapus Aku" dari Grup Band, Nidji.

Suasana Indonesia tidak hanya hadir dari suguhan musik, tari Cenderawasih (Bali), Jaipongan (Sunda), Saman (Aceh), maupun pameran busana dari sejumlah daerah, tetapi juga dari ornamen sarung panjang Batik serta kemeja, kebaya, dan rok bercorak Batik warna warni yang dikenakan panitia.

Penampilan anak-anak muda, termasuk Ni Made Prasiwi Bestari, siswi SMA Indooroopilly yang menyuguhkan tari Cenderawasih (Bali), juga menjadi sasaran bidikan kamera banyak warga asing.

Sebagai rangkaian kegiatan menyambut HUT Kemerdekaan RI ke-64, juga dilakukan pemutaran film berjudul "Namaku Supriyadi" di gedung bioskop kampus Universitas Queensland (UQ) St.Lucia, Sabtu malam (15/8).

Kisah dalam film yang dibintangi kalangan pemuda dan pelajar Indonesia di Brisbane itu diilhami oleh pemberontakan tentara Pembela Tanah Air (PETA) di Blitar melawan pasukan Jepang.

*) My news for ANTARA on Aug 16, 2009

No comments:

About Me

My photo
Brisbane, Queensland, Australia
Hi, I am a journalist of ANTARA, Indonesia's national news agency whose headquarters is in Jakarta. My fate has brought me back to Australia since March 2007 because my office assigns me to be the ANTARA correspondent there. My first visit to the neighboring country was in 2004 when I did my masters at the School of Journalism and Communication, the University of Queensland (UQ), Brisbane, under the Australian Development Scholarship (ADS) scheme. However, the phase of my life was started from a small town in North Sumatra Province, called Pangkalan Brandan. In that coastal town, I was born and grown up. Having completed my senior high school there in 1987, I moved to Medan to pursue my study at the University of North Sumatra (USU) and obtained my Sarjana (BA) degree in English literature in 1992. My Master of Journalism (MJ) was completed at UQ in July 2005. The final research project report for my MJ degree was entitled "Framing the Australian Embassy Bombing (Jakarta) in Indonesian and Australian Newspapers". Further details about me can be read in a writing posted in my blog entitled "My Life Journey".

Blog Archive

NeoPod

NeoCounter

The Value of Creativity

The Value of Creativity