Sunday, August 30, 2009

GRUP BAND YOGYA "SHAGGY DOG" GOYANG DARWIN

Grup band "Shaggy Dog" asal Yogyakarta memukau ratusan orang Indonesia dan Australia yang memadati halaman panggung terbuka Amphitheatre Botanical Garden, tempat berlangsungnya Konser Musik Dunia Festival Darwin, 29 Agustus malam.

"Konser Musik Dunia 29 Agustus malam itu benar-benar milik Shaggy Dog. Aksi panggung para personil Shaggy mengundang banyak penonton spontan beranjak dari tempatnya dan berjoget bersama," kata Sekretaris II Fungsi Pensosbud Konsulat RI Darwin, Arvinanto Soeriaatmadja.

Kepada koresponden ANTARA di Brisbane, Minggu, Arvinanto mengatakan, Shaggy Dog tampil bersama kelompok musik asal Australia Barat dan China namun penampilan para personil grup musik beraliran ska, reggae, jazz, swing dan rock ini yang mampu menarik para penonton untuk berjoget bersama.

Di antara ratusan orang penonton yang menyaksikan kepiawaian para personil Shaggy Dog, seperti Heru (vokal), Raymond, Bandizt, Lilik, Richard, dan Yoyok, dalam menguasai panggung 29 Agustus malam itu adalah sejumlah pejabat pemerintah negara bagian Northern Territory dan Konsul RI di Darwin, Harbangan Napitupulu.

"Kami bersuka cita menyaksikan ratusan orang Indonesia dan Australia berjoget bersama. Dua masyarakat dari dua bangsa bisa menyatu dengan penuh semangat di pertunjukan Shaggy Dog," kata Arvinanto.

Para personil grup band yang terkenal dengan lagu-lagunya, seperti "Di Sayidan", "Kembali Berdansa", dan "Kecoa" ini tiba di Darwin Sabtu dan kembali ke Tanah Air via Denpasar, Bali, Minggu. "Di Bali, mereka manggung di Hotel Hard Rock," katanya.

Kehadiran para personil Shaggy Dog di Darwin guna memperkuat upaya diplomasi budaya RI mendapat dukungan berbagai pihak. "Untuk itu, kami berterima kasih kepada panitia Festival Darwin, Kedubes Australia di Jakarta, serta pihak bea cukai, imigrasi, kantor pajak RI, dan otoritas Bandara Ngurah Rai Denpasar," katanya.

Konsulat RI Darwin akan terus mempromosikan berbagai kekayaan seni budaya Indonesia, termasuk seni musik yang dikembangkan anak-anak muda, di negara bagian Northern Territory, Australia, katanya.

"Shaggy Dog akan kita undang lagi dan kita berharap upaya kita ini mendapat dukungan yang sama, termasuk dari pemerintah provinsi DI Yogyakarta," kata Arvinanto.

Dalam dua tahun terakhir ini, musisi asal Yogyakarta ikut mengisi acara Festival Darwin. Pada Festival Darwin 2008, Indonesia diwakili kelompok musik "Kua Etnika" pimpinan Djaduk Ferianto.

*) My news for ANTARA on Aug 30, 2009

No comments:

About Me

My photo
Brisbane, Queensland, Australia
Hi, I am a journalist of ANTARA, Indonesia's national news agency whose headquarters is in Jakarta. My fate has brought me back to Australia since March 2007 because my office assigns me to be the ANTARA correspondent there. My first visit to the neighboring country was in 2004 when I did my masters at the School of Journalism and Communication, the University of Queensland (UQ), Brisbane, under the Australian Development Scholarship (ADS) scheme. However, the phase of my life was started from a small town in North Sumatra Province, called Pangkalan Brandan. In that coastal town, I was born and grown up. Having completed my senior high school there in 1987, I moved to Medan to pursue my study at the University of North Sumatra (USU) and obtained my Sarjana (BA) degree in English literature in 1992. My Master of Journalism (MJ) was completed at UQ in July 2005. The final research project report for my MJ degree was entitled "Framing the Australian Embassy Bombing (Jakarta) in Indonesian and Australian Newspapers". Further details about me can be read in a writing posted in my blog entitled "My Life Journey".

Blog Archive

NeoPod

NeoCounter

The Value of Creativity

The Value of Creativity