Data Departemen Kesehatan Pemerintah Federal Australia menunjukkan penambahan jumlah penderita baru dalam 16 hari terakhir mencapai 10.246 orang dengan peningkatan angka kematian sebanyak 44 orang.
Pada 22 Juli lalu, jumlah penderita flu babi di delapan negara bagian di Australia tercatat masih 14.703 orang dengan korban meninggal 41 orang.
Sejak seorang pria berusia 54 tahun dilaporkan Departemen Kesehatan Australia meninggal secara tiba-tiba di sebuah rumah sakit negara bagian Australian Capital Territory (ACT) 1 Agustus lalu, berarti tak satu pun dari delapan negara bagian yang luput dari kasus kematian akibat flu A H1N1 ini.
Sejauh ini, negara bagian dengan jumlah korban meninggal tertinggi masih dipegang New South Wales (30), disusul Victoria (18), Queensland (15), Australia Selatan (8), Australia Barat (5), Northern Territory (4), Tasmania (4), dan ACT (1).
Sejak Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengumumkan adanya ancaman pandemi flu babi di dunia 24 April lalu, sudah 3.009 orang penderita flu A H1N1 di Australia yang dirawat di rumah sakit. Namun jumlah mereka yang masih dirawat kini tercatat 426 orang.
Dari 426 orang pasien flu babi itu, sebanyak 114 orang di antaranya dirawat di unit gawat darurat di berbagai rumah sakit di negara bagian NSW, ACT, Queensland, Northern Territory, Australia Selatan, Tasmania, Victoria, dan Australia Barat.
Otoritas kesehatan Australia telah memperkuat langkah penanganan pandemi Flu A H1N1 ini ditandai dengan menggelar uji coba pemakaian vaksin Flu A H1N1 sejak 22 Juli lalu.
Seperti pernah disampaikan Menteri Kesehatan Australia, Nicola Roxon, pemerintah menyiapkan dana 44 juta dolar Australia selama empat tahun guna mendukung program vaksin gratis untuk melindungi rakyat dari ancaman flu musiman.
Warga Australia berusia tua merupakan salah satu sasaran program vaksin gratis yang akan mulai berlaku 1 Januari 2010, katanya.
*) My news for ANTARA on Aug 7, 2009
No comments:
Post a Comment