Friday, August 7, 2009

FLU H1N1 DI AUSTRALIA JANGKITI HAMPIR 25 RIBU ORANG

Ancaman flu A H1N1 terus menghantui Australia. Hingga Jumat malam, sudah 24.949 orang warga negara itu terjangkit dan 85 orang di antaranya meninggal dunia.

Data Departemen Kesehatan Pemerintah Federal Australia menunjukkan penambahan jumlah penderita baru dalam 16 hari terakhir mencapai 10.246 orang dengan peningkatan angka kematian sebanyak 44 orang.

Pada 22 Juli lalu, jumlah penderita flu babi di delapan negara bagian di Australia tercatat masih 14.703 orang dengan korban meninggal 41 orang.

Sejak seorang pria berusia 54 tahun dilaporkan Departemen Kesehatan Australia meninggal secara tiba-tiba di sebuah rumah sakit negara bagian Australian Capital Territory (ACT) 1 Agustus lalu, berarti tak satu pun dari delapan negara bagian yang luput dari kasus kematian akibat flu A H1N1 ini.

Sejauh ini, negara bagian dengan jumlah korban meninggal tertinggi masih dipegang New South Wales (30), disusul Victoria (18), Queensland (15), Australia Selatan (8), Australia Barat (5), Northern Territory (4), Tasmania (4), dan ACT (1).

Sejak Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengumumkan adanya ancaman pandemi flu babi di dunia 24 April lalu, sudah 3.009 orang penderita flu A H1N1 di Australia yang dirawat di rumah sakit. Namun jumlah mereka yang masih dirawat kini tercatat 426 orang.

Dari 426 orang pasien flu babi itu, sebanyak 114 orang di antaranya dirawat di unit gawat darurat di berbagai rumah sakit di negara bagian NSW, ACT, Queensland, Northern Territory, Australia Selatan, Tasmania, Victoria, dan Australia Barat.

Otoritas kesehatan Australia telah memperkuat langkah penanganan pandemi Flu A H1N1 ini ditandai dengan menggelar uji coba pemakaian vaksin Flu A H1N1 sejak 22 Juli lalu.

Seperti pernah disampaikan Menteri Kesehatan Australia, Nicola Roxon, pemerintah menyiapkan dana 44 juta dolar Australia selama empat tahun guna mendukung program vaksin gratis untuk melindungi rakyat dari ancaman flu musiman.

Warga Australia berusia tua merupakan salah satu sasaran program vaksin gratis yang akan mulai berlaku 1 Januari 2010, katanya.

*) My news for ANTARA on Aug 7, 2009

No comments:

About Me

My photo
Brisbane, Queensland, Australia
Hi, I am a journalist of ANTARA, Indonesia's national news agency whose headquarters is in Jakarta. My fate has brought me back to Australia since March 2007 because my office assigns me to be the ANTARA correspondent there. My first visit to the neighboring country was in 2004 when I did my masters at the School of Journalism and Communication, the University of Queensland (UQ), Brisbane, under the Australian Development Scholarship (ADS) scheme. However, the phase of my life was started from a small town in North Sumatra Province, called Pangkalan Brandan. In that coastal town, I was born and grown up. Having completed my senior high school there in 1987, I moved to Medan to pursue my study at the University of North Sumatra (USU) and obtained my Sarjana (BA) degree in English literature in 1992. My Master of Journalism (MJ) was completed at UQ in July 2005. The final research project report for my MJ degree was entitled "Framing the Australian Embassy Bombing (Jakarta) in Indonesian and Australian Newspapers". Further details about me can be read in a writing posted in my blog entitled "My Life Journey".

Blog Archive

NeoPod

NeoCounter

The Value of Creativity

The Value of Creativity