Thursday, August 20, 2009

FESTIVAL INDONESIA KUMPULKAN DANA BAGI "SOKOLA RIMBA"

Festival Indonesia menyambut HUT RI ke-64 yang berlangsung di kompleks KBRI Canberra 15 Agustus lalu berhasil mengumpulkan dana 2.104 dolar Australia (sekitar Rp17 juta) untuk membantu upaya pengembangan pendidikan anak-anak suku terasing yang dikelola "Sokola Rimba".

Sekretaris III Fungsi Pensosbud KBRI Canberra, Basriana Basrul, mengatakan dalam penjelasan persnya yang diterima ANTARA di Brisbane, Jumat, sebagian dana yang dikumpulkan dari penyelenggaraan Festival Indonesia itu juga disalurkan untuk membantu pengembangan pendidikan di daerah Nusa Tenggara.

Penggalangan dana pendidikan itu diperoleh dari hasil penjualan tiket dengan aneka macam hadiah menarik dari sponsor dan donatur, termasuk dua tiket pesawat Sydney-Jakarta/Denpasar pp dari Garuda Indonesia dan Netfare Travel, serta hadiah lainnya dari Dubes RI untuk Australia dan Vanuatu Primo Alui Joelianto dan staf KBRI.

Festival yang dihadiri sedikitnya 2.000 orang pengunjung dari kalangan warga Indonesia, Australia, kalangan korps diplomatik, termasuk sejumlah dubes negara-negara sahabat, dan pejabat pemerintah Australia itu dimeriahkan dengan berbagai acara hiburan dan bazar makanan khas Indonesia, kata Basriana.

"Jumlah pengunjung tahun ini hampir dua kali lipat dari jumlah pengunjung festival serupa tahun 2008," katanya.

Dalam sambutan singkatnya, Dubes Primo Alui Joelianto mengatakan, Festival Indonesia di KBRI Canberra ini tidak hanya dimaksudkan untuk menyemarakkan HUT RI ke-64 tetapi juga menjadikannya sarana promosi keragaman seni budaya dan produk barang dan pariwisata Indonesia kepada masyarakat Australia.

Melalui festival ini, Dubes Primo berharap saling pengertian masyarakat kedua negara dapat semakin tumbuh. Dubes Primo juga sempat memaparkan perkembangan kondisi dan situasi dalam negeri Indonesia yang sudah kembali normal paska-insiden pemboman dua hotel mewah di Jakarta 17 Juli lalu, katanya.

Festival Indonesia yang berlangsung sekitar tujuh jam itu diisi dengan beragam pertunjukan seni budaya, makanan khas Indonesia, pagelaran busana batik modern dan tenun ikat serta pertunjukan musik kontemporer.

Basriana mengatakan, kelompok band anak muda "Black Note" yang para personilnya merupakan gabungan dari staf KBRI dan pelajar Indonesia di Australia tampil pertama dengan membawakan lagu-lagu Top-40. Penampilan mereka disusul dengan pertunjukan musik saksofon tunggal oleh Saut Situmorang.

Kelompok "Horas Batak" ikut memeriahkan festival itu dengan membawakan beberapa lagu khas Sumatera Utara. Para staf KBRI dan grup musik mahasiswa Indonesia di Universitas Nasional Australia (ANU) juga menghibur pengunjung dengan musik keroncong.

Beberapa tarian daerah juga ditampilkan oleh kalangan pelajar dan mahasiswa Indonesia di Canberra, seperti tari "Manuk Rawa", "Tarunajaya", dan "Saman".

Kehadiran aneka gerai makanan dan produk-produk kerajinan tangan di Festival Indonesia 2009 ini juga menghasilkan transaksi senilai 18 ribu dolar Australia (atau setara Rp145 juta), katanya.

*) My news for ANTARA on Aug 21, 2009

No comments:

About Me

My photo
Brisbane, Queensland, Australia
Hi, I am a journalist of ANTARA, Indonesia's national news agency whose headquarters is in Jakarta. My fate has brought me back to Australia since March 2007 because my office assigns me to be the ANTARA correspondent there. My first visit to the neighboring country was in 2004 when I did my masters at the School of Journalism and Communication, the University of Queensland (UQ), Brisbane, under the Australian Development Scholarship (ADS) scheme. However, the phase of my life was started from a small town in North Sumatra Province, called Pangkalan Brandan. In that coastal town, I was born and grown up. Having completed my senior high school there in 1987, I moved to Medan to pursue my study at the University of North Sumatra (USU) and obtained my Sarjana (BA) degree in English literature in 1992. My Master of Journalism (MJ) was completed at UQ in July 2005. The final research project report for my MJ degree was entitled "Framing the Australian Embassy Bombing (Jakarta) in Indonesian and Australian Newspapers". Further details about me can be read in a writing posted in my blog entitled "My Life Journey".

Blog Archive

NeoPod

NeoCounter

The Value of Creativity

The Value of Creativity