Sekretaris III Fungsi Pensosbud KBRI Canberra, Basriana Basrul, mengatakan dalam penjelasan persnya yang diterima ANTARA di Brisbane, Jumat, sebagian dana yang dikumpulkan dari penyelenggaraan Festival Indonesia itu juga disalurkan untuk membantu pengembangan pendidikan di daerah Nusa Tenggara.
Penggalangan dana pendidikan itu diperoleh dari hasil penjualan tiket dengan aneka macam hadiah menarik dari sponsor dan donatur, termasuk dua tiket pesawat Sydney-Jakarta/Denpasar pp dari Garuda Indonesia dan Netfare Travel, serta hadiah lainnya dari Dubes RI untuk Australia dan Vanuatu Primo Alui Joelianto dan staf KBRI.
Festival yang dihadiri sedikitnya 2.000 orang pengunjung dari kalangan warga Indonesia, Australia, kalangan korps diplomatik, termasuk sejumlah dubes negara-negara sahabat, dan pejabat pemerintah Australia itu dimeriahkan dengan berbagai acara hiburan dan bazar makanan khas Indonesia, kata Basriana.
"Jumlah pengunjung tahun ini hampir dua kali lipat dari jumlah pengunjung festival serupa tahun 2008," katanya.
Dalam sambutan singkatnya, Dubes Primo Alui Joelianto mengatakan, Festival Indonesia di KBRI Canberra ini tidak hanya dimaksudkan untuk menyemarakkan HUT RI ke-64 tetapi juga menjadikannya sarana promosi keragaman seni budaya dan produk barang dan pariwisata Indonesia kepada masyarakat Australia.
Melalui festival ini, Dubes Primo berharap saling pengertian masyarakat kedua negara dapat semakin tumbuh. Dubes Primo juga sempat memaparkan perkembangan kondisi dan situasi dalam negeri Indonesia yang sudah kembali normal paska-insiden pemboman dua hotel mewah di Jakarta 17 Juli lalu, katanya.
Festival Indonesia yang berlangsung sekitar tujuh jam itu diisi dengan beragam pertunjukan seni budaya, makanan khas Indonesia, pagelaran busana batik modern dan tenun ikat serta pertunjukan musik kontemporer.
Basriana mengatakan, kelompok band anak muda "Black Note" yang para personilnya merupakan gabungan dari staf KBRI dan pelajar Indonesia di Australia tampil pertama dengan membawakan lagu-lagu Top-40. Penampilan mereka disusul dengan pertunjukan musik saksofon tunggal oleh Saut Situmorang.
Kelompok "Horas Batak" ikut memeriahkan festival itu dengan membawakan beberapa lagu khas Sumatera Utara. Para staf KBRI dan grup musik mahasiswa Indonesia di Universitas Nasional Australia (ANU) juga menghibur pengunjung dengan musik keroncong.
Beberapa tarian daerah juga ditampilkan oleh kalangan pelajar dan mahasiswa Indonesia di Canberra, seperti tari "Manuk Rawa", "Tarunajaya", dan "Saman".
*) My news for ANTARA on Aug 21, 2009
No comments:
Post a Comment