Monday, August 3, 2009

AUSTRALIA IKUT KENANG WNI KORBAN INSIDEN MEGA KUNINGAN

Evert Mokodompit (33), warga Indonesia yang tewas dalam serangan teroris di Hotel JW Marriott dan Ritz Carlton Jakarta 17 Juli, ikut dikenang dalam acara "memorial service" bagi seorang diplomat Australia yang juga menjadi korban dalam insiden Mega Kuningan, Craig Senger, di Canberra 31 Juli lalu.

Hadir mewakili Indonesia pada acara itu adalah Minister Counselor Bidang Politik KBRI Canberra, Samsu Rizal, dalam kapasitasnya sebagai kuasa Usaha Ad-Interim KBRI Canberra karena Duta Besar RI untuk Australia dan Vanuatu Primo Alui Joelianto saat itu sedang berada di Tanah Air.

Dalam penjelasannya kepada koresponden ANTARA, Senin, Samsu Rizal mengatakan, kenangan atas mendiang Evert Mokodompit disimbolkan dengan pembakaran lilin dan peletakan sekuntum bunga mawar putih di sebuah karangan bunga yang telah disiapkan panitia "memorial service" Craig Senger.

"Kita diminta mengisi buku duka cita, menghidupkan lilin dan setelah itu meletakkan sekuntum mawar putih di sebuah karangan bunga. Lilin itu sendiri dimaksudkan untuk mengenang mendiang Evert Mokodompit yang ikut tewas bersama Craig Senger dan tujuh korban lain dalam insiden tersebut," katanya.

Selain dirinya, duta besar Selandia Baru dan kuasa usaha Kedubes Belanda di Canberra juga melakukan hal yang sama untuk mengenang warga negara mereka yang ikut menjadi korban, kata diplomat senior lulusan Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara (USU) Medan itu.

"Walaupun 'memorial service' itu digelar Australia untuk mengenang warganya yang tewas, ternyata Australia juga tidak melupakan para korban dari warga negara lain. Ini menarik. Dalam sambutannya, Menteri Luar Negeri Stephen Smith pun menyinggung para korban selain warga negaranya," kata Samsu Rizal.

Acara "memorial service" bagi Craig Senger yang berlangsung di aula Gedung Parlemen federal Australia di Canberra itu turut dihadiri Gubernur Jenderal Quentin Bryce.

Dalam serangan teroris yang menewaskan sembilan orang dan melukai 55 orang lainnya itu, Australia kehilangan tiga orang warganya. Selain Craig Senger, dua orang lainnya adalah Nathan Verity (pengusaha asal Perth) dan Garth McEvoy (pegawai Industri Pertambangan asal Brisbane).

Menanggapi serangan bom bunuh diri di dua hotel mewah di kawasan niaga Mega Kuningan Jakarta itu, Perdana Menteri Kevin Rudd mengutuk insiden tersebut dan menyebutnya sebagai "saat yang sangat-sangat berat bagi banyak keluarga Australia dan Indonesia".

Pemerintah Australia mencatat total jumlah warganya yang saat ini ada di Indonesia mencapai 4.745 orang dan 1.053 orang di antaranya tercatat tinggal di Jakarta.

Sebelum serangan pemboman di dua hotel di kawasan Kuningan Jakarta ini terjadi, Indonesia sempat relatif aman dari insiden terorisme selepas Bom Bali 2005.

Sejak aksi serangan sejumlah gereja di malam Natal tahun 2000, Indonesia mengalami serangkaian insiden terorisme. Setahun setelah serangan kelompok teroris ke New York dan Washington DC, Amerika Serikat, pada 11 September 2001, Bali diserang kelompok Amrozi dkk pada Oktober 2002.

Dalam insiden itu, sebanyak 202 orang tewas, termasuk 88 orang warga Australia yang sedang berlibur di Pulau Dewata tersebut. Seterusnya terjadi serangan mematikan di Hotel JW Marriott pada 2003, dan serangan terhadap Kedubes Australia di Jakarta (2004).

*) My news for ANTARA on Aug 3, 2009

No comments:

About Me

My photo
Brisbane, Queensland, Australia
Hi, I am a journalist of ANTARA, Indonesia's national news agency whose headquarters is in Jakarta. My fate has brought me back to Australia since March 2007 because my office assigns me to be the ANTARA correspondent there. My first visit to the neighboring country was in 2004 when I did my masters at the School of Journalism and Communication, the University of Queensland (UQ), Brisbane, under the Australian Development Scholarship (ADS) scheme. However, the phase of my life was started from a small town in North Sumatra Province, called Pangkalan Brandan. In that coastal town, I was born and grown up. Having completed my senior high school there in 1987, I moved to Medan to pursue my study at the University of North Sumatra (USU) and obtained my Sarjana (BA) degree in English literature in 1992. My Master of Journalism (MJ) was completed at UQ in July 2005. The final research project report for my MJ degree was entitled "Framing the Australian Embassy Bombing (Jakarta) in Indonesian and Australian Newspapers". Further details about me can be read in a writing posted in my blog entitled "My Life Journey".

Blog Archive

NeoPod

NeoCounter

The Value of Creativity

The Value of Creativity