Saturday, July 25, 2009

GARUDA DI PERTH TAK TERPENGARUH INSIDEN MEGA KUNINGAN

Serangan bom teroris di Hotel JW Marriott dan Hotel Ritz Carlton Jakarta yang menewaskan sedikitnya delapan orang, termasuk tiga warga Australia, 17 Juli lalu, tidak berdampak serius pada posisi pemesanan tiket Garuda rute penerbangan langsung Perth-Denpasar, kata seorang pejabat Garuda.

"Sejauh ini 'booking position' (posisi pemesanan tiket-red.) Garuda masih normal," kata Pejabat Sementara Manajer Umum Garuda di Australia Barat dan Northern Territory (NT), Syahrul Tahir, dalam penjelasan persnya, Selasa, berkaitan dengan dampak insiden 17 Juli terhadap penerbangan Garuda dari Perth ke Denpasar.

Syahrul mengatakan, pihaknya sudah menghubungi dan meminta agen-agen penjualan tiket Garuda untuk menjelaskan "booking position" segera setelah terjadinya insiden Mega Kuningan tersebut.

Satu keluarga warga Australia sudah sempat membatalkan tiket penerbangan mereka dari Perth ke Denpasar akibat peristiwa di Jakarta itu namun mereka berubah fikiran untuk tetap melanjutkan rencana liburan mereka ke Pulau Dewata bersama Garuda, katanya.

"Keluarga ini tetap berangkat dengan Garuda ke Denpasar dari Perth, Senin," katanya.

Sehubungan dengan insiden Mega Kuningan ini, manajemen Garuda Indonesia di Australia Barat juga turut berbelasungkawa atas meninggalnya Nathan Verity, pengusaha Perth yang ikut menjadi korban serangan bom teroris di Hotel JW Marriott dan Hotel Ritz Carlton Jakarta, 17 Juli lalu, itu.

"Pak Nathan Verity adalah anggota 'Garuda Frequent Flyer. Kita ikut berbelasungkawa," kata Syahrul Tahir.

Dalam serangan teroris yang melukai 55 orang lainnya itu, Australia kehilangan tiga orang warganya. Selain Nathan Verity, dua lainnya adalah Craig Senger (diplomat dari Komisi Perdagangan Australia) dan Garth McEvoy (pegawai Industri Pertambangan asal Brisbane).

Garuda melayani pasar negara bagian Australia Barat dengan pesawat Boeing 737-800 sebanyak tiga kali penerbangan sehari. Pesawat jenis ini berkapasitas 12 kursi kelas bisnis dan 142 kursi kelas ekonomi.

*) My updated news for ANTARA on July 21, 2009

No comments:

About Me

My photo
Brisbane, Queensland, Australia
Hi, I am a journalist of ANTARA, Indonesia's national news agency whose headquarters is in Jakarta. My fate has brought me back to Australia since March 2007 because my office assigns me to be the ANTARA correspondent there. My first visit to the neighboring country was in 2004 when I did my masters at the School of Journalism and Communication, the University of Queensland (UQ), Brisbane, under the Australian Development Scholarship (ADS) scheme. However, the phase of my life was started from a small town in North Sumatra Province, called Pangkalan Brandan. In that coastal town, I was born and grown up. Having completed my senior high school there in 1987, I moved to Medan to pursue my study at the University of North Sumatra (USU) and obtained my Sarjana (BA) degree in English literature in 1992. My Master of Journalism (MJ) was completed at UQ in July 2005. The final research project report for my MJ degree was entitled "Framing the Australian Embassy Bombing (Jakarta) in Indonesian and Australian Newspapers". Further details about me can be read in a writing posted in my blog entitled "My Life Journey".

Blog Archive

NeoPod

NeoCounter

The Value of Creativity

The Value of Creativity