Tuesday, July 28, 2009

DARWIN JADI PUSAT SUPLAI OPERASI PERTAMBANGAN INDONESIA

Ibukota negara bagian Northern Territory (NT), Darwin, terus dikembangkan menjadi pusat suplai dan pelayanan operasi pertambangan-pertambangan di Indonesia, kata Direktur Hubungan Asia dan Perdagangan Departemen Menteri Kepala NT, Brendan Doran.

Pemerintah NT pun terus aktif mengembangkan pasar pertambangan Indonesia yang relatif dekat dari Darwin sehingga memberikan keuntungan biaya, kata Doran dalam penjelasan tertulisnya tentang Hubungan Indonesia-NT yang diperoleh ANTARA di Brisbane, Selasa.

"Juni lalu, pemerintah Northern Territory memimpin delegasi industri pertambangan beranggotakan 26 orang ke Pameran Pertambangan dan Perminyakan Balikpapan kelima," katanya.

Ia mengatakan, satu delegasi kalangan industri NT juga direncanakan mengikuti Pameran Pertambangan Indonesia di Jakarta pada 13-17 Oktober 2009.

Dilihat dari kerja sama perdagangan dan investasi, Indonesia merupakan pasar terbesar bagi ekspor sapi hidup asal NT. Pada 2007-2008, total nilai ekspor NT ke Indonesia tercatat lebih dari 326 juta dolar Australia atau sekitar 7,2 persen dari total ekspor NT, katanya.

"Indonesia adalah pasar sumber impor terbesar ke-20 Northern Territory, khususnya barang-barang manufaktur, selama 2007-2008," katanya.

Dilihat dari laporan "Rencana Prioritas Perdagangan Northern Territory" yang akan diterbitkan dalam waktu dekat ini, Indonesia menempati posisi sebagai satu dari tiga pasar utama NT, katanya.

Untuk mempermudah arus pengiriman kargo dari NT ke kawasan timur Indonesia, pemerintah NT telah menjalin kerja sama dengan pemerintah RI dalam pre-inspeksi beacukai melalui penempatan dua petugas kantor Bea Cukai RI di Darwin, katanya.

Selain itu, kota Darwin dan Surabaya telah pula terhubung dengan adanya jasa pelayanan kapal kargo, kata Doran menambahkan.

*) My news for ANTARA on July 28, 2009

No comments:

About Me

My photo
Brisbane, Queensland, Australia
Hi, I am a journalist of ANTARA, Indonesia's national news agency whose headquarters is in Jakarta. My fate has brought me back to Australia since March 2007 because my office assigns me to be the ANTARA correspondent there. My first visit to the neighboring country was in 2004 when I did my masters at the School of Journalism and Communication, the University of Queensland (UQ), Brisbane, under the Australian Development Scholarship (ADS) scheme. However, the phase of my life was started from a small town in North Sumatra Province, called Pangkalan Brandan. In that coastal town, I was born and grown up. Having completed my senior high school there in 1987, I moved to Medan to pursue my study at the University of North Sumatra (USU) and obtained my Sarjana (BA) degree in English literature in 1992. My Master of Journalism (MJ) was completed at UQ in July 2005. The final research project report for my MJ degree was entitled "Framing the Australian Embassy Bombing (Jakarta) in Indonesian and Australian Newspapers". Further details about me can be read in a writing posted in my blog entitled "My Life Journey".

Blog Archive

NeoPod

NeoCounter

The Value of Creativity

The Value of Creativity