Saturday, July 25, 2009

"BABI BUTA YANG INGIN TERBANG" MERIAHKAN FESTIVAL FILM MELBOURNE

"Babi Buta yang Ingin Terbang" karya Edwin merupakan satu dari tiga film yang mewakili Indonesia dalam Festival Film Internasional Melbourne (MIFF) 2009 yang diikuti sekitar 300 film dari 58 negara.

Informasi yang dihimpun ANTARA di Brisbane, Jumat, menyebutkan, dua film Indonesia lain yang ikut memeriahkan festival yang berlangsung dari 24 Juli hingga 9 Agustus itu adalah "Rumah Gila" ("Heaven For Insanity") dan "Jermal".

Film "Babi Buta yang Ingin Terbang" (2008) yang berkisah tentang enigma warga keturunan Tionghoa di Indonesia diputar dua kali, yakni pada 25 dan 31 Juli, sedangkan film dokumenter "Rumah Gila" karya Sutradara Dria Soetomo ditayangkan pada 3 Agustus dan "Jermal" pada 28 Juli, 30 Juli, dan 4 Agustus.

Selain dimeriahkan dengan pemutaran film-film bermutu karya sineas mancanegara, festival MIFF 2009 itu juga diisi dengan kompetisi film pendek dan acara bincang-bincang dengan artis, komposer, dan pembuat film.

Di antara para artis, komposer dan pembuat film yang diundang mengisi acara bincang-bincang di MIFF itu adalah Aktris muda Anna Karina, Sutradara Perancis Claire Denis, Michael Nyman (komposer minimalis), dan Nicolas Winding Refn (pembuat film Denmark).

Dalam festival film yang dimeriahkan dengan kompetisi film pendek karya sineas Asia Pasifik berhadiah 35 ribu dolar Australia ini, tuan rumah Australia menampilkan lebih dari 30 film. Tiga di antaranya adalah "5 Lost at Sea" (Lima Hilang di Laut), "Balibo", dan "Blessed" (Diberkati).

Film "Balibo" karya Sutradara Robert Connolly mengangkat kisah kematian lima orang jurnalis asal Australia di Timor Timur tahun 1975.

Selain Indonesia dan Australia, di antara 56 negara lain yang ikut memeriahkan MIFF ini adalah Argentina, Austria, China, Malaysia, Amerika Serikat, Inggris, Spanyol, Jerman, Kanada, Brasil, Bosnia, Bulgaria, dan Korea Selatan.

*) My news for ANTARA on July 24, 2009

No comments:

About Me

My photo
Brisbane, Queensland, Australia
Hi, I am a journalist of ANTARA, Indonesia's national news agency whose headquarters is in Jakarta. My fate has brought me back to Australia since March 2007 because my office assigns me to be the ANTARA correspondent there. My first visit to the neighboring country was in 2004 when I did my masters at the School of Journalism and Communication, the University of Queensland (UQ), Brisbane, under the Australian Development Scholarship (ADS) scheme. However, the phase of my life was started from a small town in North Sumatra Province, called Pangkalan Brandan. In that coastal town, I was born and grown up. Having completed my senior high school there in 1987, I moved to Medan to pursue my study at the University of North Sumatra (USU) and obtained my Sarjana (BA) degree in English literature in 1992. My Master of Journalism (MJ) was completed at UQ in July 2005. The final research project report for my MJ degree was entitled "Framing the Australian Embassy Bombing (Jakarta) in Indonesian and Australian Newspapers". Further details about me can be read in a writing posted in my blog entitled "My Life Journey".

Blog Archive

NeoPod

NeoCounter

The Value of Creativity

The Value of Creativity