Friday, May 1, 2009

INDONESIA KIRIM KONTINGEN BESAR KE ARAFURA GAMES

Kontingen Indonesia yang akan mengikuti Pesta Olahraga dua tahunan "Arafura Games" (AG) di Darwin, Australia Utara, 9-17 Mei 2009, berjumlah 210 orang atlet dan ofisial.

"Sumbangan terbesar datang dari Provinsi Nangroe Aceh Darussalam," kata Sekretaris II Fungsi Pensosbud Konsulat RI Darwin Arvinanto Soeriaatmadja dalam penjelasannya kepada ANTARA, Jumat.

Selain Aceh, kontingen Indonesia juga diperkuat oleh Provinsi Maluku, Papua Barat, Papua, Bali, Nusa Tenggara Timur, dan Riau yang hadir sebagai peninjau, katanya.

Para atlet Indonesia akan turun di sejumlah cabang olahraga, seperti atletik, bola voli, bola basket, tinju, sepak bola, menembak, renang, tenis meja, voli pantai, dan hoki.

"Semua kontingen kita diharapkan sudah tiba di Darwin pada delapan Mei," kata Arvinanto.

Mengenai penyelenggaraan AG 2009 di tengah ancaman virus flu A (H1N1) yang sudah menewaskan ratusan orang di Meksiko, ia mengatakan, sejauh ini pemerintah negara bagian Northern Territory (NT) tidak terganggu dengan perkembangan terbaru di seputar masalah ini.

"Pemerintah NT sudah mempersiapkan segala sesuatu yang diperlukan untuk mengantisipasi bahaya flu babi ini. Kita berharap semuanya lancar dan Arafura Games tidak terganggu," katanya.

Terkait dengan keikutsertaan Provinsi NAD dalam AG 2009, Direktur Hubungan Luar Negeri Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Provinsi NAD, Gunawan Adnan, mengatakan, pihaknya menurunkan 39 orang atlet.
"Kontingen kita direncanakan beranggotakan 82 orang, termasuk 39 orang atlet yang akan bertarung di cabang sepakbola, renang, atletik, tinju, basket dan menembak," katanya baru-baru ini.

Kepada ANTARA yang menghubunginya dari Brisbane, Gunawan mengatakan, pihaknya belum memastikan target perolehan medali pada keikutsertaan kedua Provinsi NAD dalam pesta olahraga internasional dua tahunan di negara bagian paling utara Australia itu.

Namun, pihaknya optimistis dapat mendulang medali dari cabang atletik, khususnya lompat tinggi dengan turunnya Syahrial, atlet pemecah rekor nasional di PON ke-17 Kalimantan Timur lalu.

"Kami juga optimistis mendapat medali di cabang tinju dari atlet kita, Antoni dan Afdan Bachtila, serta renang," katanya.

Pada AG 2007 yang diikuti sedikitnya 2.500 orang atlet dari lebih dari 30 negara, kontingen Indonesia meraih tiga medali emas, tiga perak, dan dua perunggu. Medali-medali tersebut disumbangkan oleh para atlet Papua Barat dan NAD.

Adapun tiga medali emas disumbangkan para atlet Papua Barat dari cabang atletik yakni lari gawang 400 meter putra, lari 100 meter putra dan tim lari estafet 4 x 100 meter putra.

Selain meraih tiga emas, kontingen Papua Barat juga menyabet satu medali perak dan satu perunggu, sedangkan NAD meraih dua perak dari cabang tinju dan satu perunggu dari cabang menembak.

Perolehan medali Indonesia di AG 2007 itu masih jauh di bawah negara-negara anggota Perhimpunan Bangsa Asia Tenggara (ASEAN) lain yang juga ikut seperti Malaysia, Singapura, Thailand, Brunei, Vietnam, dan Filipina.

Malaysia mengantongi 36 medali emas, 39 perak dan 24 perunggu, Singapura 24 emas, 12 perak, dan 22 perunggu, Thailand 10 emas, enam perak dan tujuh perunggu, Brunei (8,10,16), Vietnam (9,2,4), dan Filipina (8,4,12).

Tuan rumah Australia menjadi juara umum dengan mengantongi 698 medali (248 medali emas, 251 perak, dan 199 perunggu).

*) My news for ANTARA on May 1, 2009

No comments:

About Me

My photo
Brisbane, Queensland, Australia
Hi, I am a journalist of ANTARA, Indonesia's national news agency whose headquarters is in Jakarta. My fate has brought me back to Australia since March 2007 because my office assigns me to be the ANTARA correspondent there. My first visit to the neighboring country was in 2004 when I did my masters at the School of Journalism and Communication, the University of Queensland (UQ), Brisbane, under the Australian Development Scholarship (ADS) scheme. However, the phase of my life was started from a small town in North Sumatra Province, called Pangkalan Brandan. In that coastal town, I was born and grown up. Having completed my senior high school there in 1987, I moved to Medan to pursue my study at the University of North Sumatra (USU) and obtained my Sarjana (BA) degree in English literature in 1992. My Master of Journalism (MJ) was completed at UQ in July 2005. The final research project report for my MJ degree was entitled "Framing the Australian Embassy Bombing (Jakarta) in Indonesian and Australian Newspapers". Further details about me can be read in a writing posted in my blog entitled "My Life Journey".

Blog Archive

NeoPod

NeoCounter

The Value of Creativity

The Value of Creativity