Misi penjualan pariwisata Indonesia yang diisi dengan acara "table top" di Hotel Windsor Melbourne, Senin malam, mendapat sambutan antusias dari 150 agen wisata Australia, kata Direktur Pengembangan Pasar Ditjen Pemasaran Depbupar RI, Syamsul Lussa."Jumlah 'tour operator' (agen wisata-red.) yang hadir melebihi target kita. Sebelumnya kita menargetkan 130 'buyers' (pembeli)," katanya.
Dalam acara "table top" atau pertemuan langsung antara 18 orang pelaku bisnis pariwisata nasional dan 150 agen wisata Australia, termasuk beberapa "wholeseller" (biro perjalanan wisata utama), itu berlangsung setelah Syamsul menyampaikan presentasi tentang perkembangan terkini industri pariwisata Indonesia.
Di tengah krisis ekonomi global saat ini, pola perjalanan turis Australia agaknya berubah dari ke negara-negara yang jauh dan menengah seperti Amerika dan Eropa ke negara tetangga Australia, khususnya Indonesia, katanya.
Misi penjualan yang menjadi bagian dari upaya serius Depbudpar RI menggarap pasar Australia diharapkan dapat membantu pencapaian target kunjungan 480 ribu orang turis negara itu ke Indonesia pada 2009, katanya.
"Kita optimistis dapat mencapai target 480 ribu orang turis Australia tahun ini," katanya.
Menjawab pertanyaan tentang harapan agen wisata Australia pada paket-paket wiasta yang ditawarkan Indonesia, ia mengatakan, umumnya mereka mengharapkan paket-paket wisata yang lebih kompetitif.
Sejauh ini, Syamsul melihat harga paket wisata yang dijual Indonesia umumnya masih di atas harga rata-rata paket wisata yang d
ipasarkan Malaysia, Thailand, Kamboja, Vietnam dan Filipina.
"Paket-paket wisata kita sejauh ini hanya bisa mengalahkan Singapura dari sisi harga sedangkan Malaysia dan beberapa negara lainnya menawarkan paket yang lebih murah dengan jumlah hari yang sama kendati ini 'seasonal' sekali," katanya.
Bagi operator industri pariwata Indonesia, perkembangan harga-harga paket wisata yang ditawarkan beberapa negara lain di kawasan Asia Tenggara itu perlu dipelajari mengingat Indonesia dan negara-negara tersebut sama-sama membidik pasar Australia, katanya.
Sejak 2007, Indonesia semakin serius menggarap pasar wisatawan Australia. Keseriusan itu, katanya, semakin tampak sejak 2008 dimana Depbudpar bersama kantor-kantor perwakilan RI di seluruh Australia aktif menyelenggarakan dan mengikuti kegiatan-kegiatan promosi pariwisata, katanya.
Berbagai elemen masyarakat Indonesia di Australia, seperti perhimpunan pelajar dan mahasiswa, juga dapat mendukung promosi pariwisata Indonesia melalui kegiatan-kegiatan mereka dengan memanfaatkan isi situs http://www.indonesia.travel, katanya.
Misi penjualan pariwisata Indonesia bertema "Bali and Beyond" ini sebelumnya juga diselenggarakan di Sydney dan Brisbane.
Pada misi yang sama di Sydney 14 April lalu, 18 orang "penjual" Indonesia bertemu dengan 119 agen wisata Australia, sedangkan di Brisbane 16 April, mereka bertemu dengan 98 agen wisata setempat.
Setelah dari Melbourne, delegasi misi penjualan pariwisata Indonesia yang dipimpin langsung Syamsul Lussa akan bertolak ke Selandia Baru untuk melanjutkan misi yang sama di Wellington (22/4) dan Auckland (23/4).
*) My news for ANTARA on April 20, 2009

No comments:
Post a Comment