Friday, April 24, 2009

"JUALAN" WISATA RI DI AUSTRALIA-SELANDIA BARU BERAKHIR

Misi penjualan pariwisata Indonesia yang berlangsung 11 hari di tiga kota Australia dan dua kota Selandia Baru berakhir Kamis malam (23/4) di kota Auckland.

Selama 11 hari itu, belasan pelaku industri pariwisata nasional di bawah koordinasi "Bali Village" telah bertemu dengan 453 biro perjalanan wisata yang ada di kota Sydney (14/4), Brisbane (16/4), Melbourne (20/4), Wellington (22/4) dan Auckland (23/4).

Dalam penjelasannya kepada ANTARA sebelum delegasi misi penjualan RI itu meninggalkan Selandia Baru, Jumat, anggota delegas, Agung Suryawisesa, mengatakan, antusiasme biro-biro wisata di setiap kota yang dikunjungi terhadap paket-paket wisata Indonesia "cukup tinggi".

Di Wellington misalnya, 16 biro wisata Selandia Baru melakukan negosiasi bisnis langsung dengan 21 mitra bisnis Indonesia mereka, sedangkan di Auckland, jumlah pengusaha wisata setempat yang hadir bahkan mencapai 70.

"Di dua kota Selandia Baru itu, Dubes RI Amris Hassan ikut mendampingi delegasi misi penjualan kita. Sinergi yang baik antara pemerintah dan kalangan swasta seperti ini sangat diperlukan supaya swasta bisa langsung jualan. Saya yakin pertemuan mereka dengan mitra Australia dan Selandia Baru ini akan ditindaklanjuti," katanya.

Di masa mendatang, misi-misi penjualan pariwisata RI semacam ini sepatutnya tidak hanya disambut para pelaku usaha pariwisata dari Bali tetapi juga dari daerah-daerah lain di Tanah Air, kata wakil PT Santano Reka Media ini.

Selama di Sydney dan Brisbane, misi penjualan pariwisata RI ini dipimpin langsung oleh Direktur Promosi Luar Negeri Departemen Kebudayaan dan Pariwisata (Depbudpar) I Gde Pitana.

Pimpinan delegasi kemudian digantikan oleh Direktur Pengembangan Pasar Ditjen Pemasaran Depbupar, Syamsul Lussa, sejak dari kota Melbourne hingga Auckland.

Selama di Australia, para pelaku bisnis pariwisata nasional bertemu langsung dengan 367 biro perjalanan utama negara itu.

Pada 2009, Indonesia menargetkan kunjungan 6,25 juta sampai 6,5 juta orang wisatawan mancanegara (wisman), termasuk 480 ribu orang turis Australia.

*) My news for ANTARA on April 24, 2009

No comments:

About Me

My photo
Brisbane, Queensland, Australia
Hi, I am a journalist of ANTARA, Indonesia's national news agency whose headquarters is in Jakarta. My fate has brought me back to Australia since March 2007 because my office assigns me to be the ANTARA correspondent there. My first visit to the neighboring country was in 2004 when I did my masters at the School of Journalism and Communication, the University of Queensland (UQ), Brisbane, under the Australian Development Scholarship (ADS) scheme. However, the phase of my life was started from a small town in North Sumatra Province, called Pangkalan Brandan. In that coastal town, I was born and grown up. Having completed my senior high school there in 1987, I moved to Medan to pursue my study at the University of North Sumatra (USU) and obtained my Sarjana (BA) degree in English literature in 1992. My Master of Journalism (MJ) was completed at UQ in July 2005. The final research project report for my MJ degree was entitled "Framing the Australian Embassy Bombing (Jakarta) in Indonesian and Australian Newspapers". Further details about me can be read in a writing posted in my blog entitled "My Life Journey".

Blog Archive

NeoPod

NeoCounter

The Value of Creativity

The Value of Creativity