Thursday, April 2, 2009

GARA-GARA MAKANAN, RUDD MARAHI PRAMUGARI

Perdana Menteri Kevin Rudd meminta maaf karena memarahi seorang pramugari pesawat VIP Angkatan Udara Australia (RAAF) gara-gara makanan diet tanpa daging merah yang dipesannya tidak tersedia dalam penerbangan dinasnya dari Papua New Guinea (PNG) ke Canberra Januari lalu.

Pemimpin Oposisi Malcolm Turnbull menyindir pengakuan dan permintaan maaf terbuka Rudd kepada pers di London itu karena Rudd dipandang Turnbull hanya mau mengatakan kebenaran kalau terpaksa saja, demikian laporan Harian "The Australian", "ABC", dan Stasiun TV "Channel Seven", Jumat.

Kritik Turnbull terhadap Rudd berkaitan dengan "insiden" di atas pesawat RAAF yang membawa pemimpin Australia dan rombongannya kembali ke Canberra sepulang dari menghadiri Forum Pasifik Januari lalu itu merujuk pada fakta bahwa Rudd baru mengaku setelah diberitakan media grup "News Limited".

Turnbull mengatakan, Rudd selalu punya alasan untuk minta maaf tapi mengapa kebenaran tentang insiden ini sebelumnya disangkal.

PM Rudd sendiri mengakui bahwa dia tetaplah seorang manusia yang bisa khilaf. Untuk itu, dia meminta maaf kepada pramugari berusia 23 tahun yang sempat dibuatnya menangis itu.

Selama perjalanannya ke luar negeri untuk bertemu Presiden Amerika Serikat Barack Obama di Washington DC dan menghadiri KTT Kelompok 20 (G-20) di London ini, setidaknya Rudd sudah dua kali diganggu isu yang menyangkut dirinya dan anggota kabinetnya.

Saat masih di Washington DC 26 Maret lalu, Menteri Pertahanan Joel Fitzgibbon juga dipaksa untuk meminta maaf secara terbuka setelah skandal jalan-jalan gratisnya ke Beijing dan Shanghai, China, pada 2002 dan 2005 menjadi isu politik yang dipakai kubu oposisi untuk menekan Rudd memecat Fitzgibbon.

Rudd mengaku kecewa dengan sikap menterinya yang tidak menjelaskan perihal perjalanannya atas biaya pengusaha wanita China, Helen Liu, itu sebelum skandal ini terungkap ke publik namun dia menghargai permintaan maaf dan tetap meyakini kinerja Fitzgibbon.

*) My news for ANTARA on April 3, 2009

No comments:

About Me

My photo
Brisbane, Queensland, Australia
Hi, I am a journalist of ANTARA, Indonesia's national news agency whose headquarters is in Jakarta. My fate has brought me back to Australia since March 2007 because my office assigns me to be the ANTARA correspondent there. My first visit to the neighboring country was in 2004 when I did my masters at the School of Journalism and Communication, the University of Queensland (UQ), Brisbane, under the Australian Development Scholarship (ADS) scheme. However, the phase of my life was started from a small town in North Sumatra Province, called Pangkalan Brandan. In that coastal town, I was born and grown up. Having completed my senior high school there in 1987, I moved to Medan to pursue my study at the University of North Sumatra (USU) and obtained my Sarjana (BA) degree in English literature in 1992. My Master of Journalism (MJ) was completed at UQ in July 2005. The final research project report for my MJ degree was entitled "Framing the Australian Embassy Bombing (Jakarta) in Indonesian and Australian Newspapers". Further details about me can be read in a writing posted in my blog entitled "My Life Journey".

Blog Archive

NeoPod

NeoCounter

The Value of Creativity

The Value of Creativity