Wednesday, April 8, 2009

DUBES DAN RIBUAN WNI DI AUSTRALIA ANTUSIAS MEMILIH

Proses Pemilu legislatif RI di Australia yang diikuti sedikitnya 27 ribu orang pemilih tetap berlangsung sejak Kamis pagi pukul 09.00 dengan Duta Besar RI untuk Australia dan Vanuatu Primo Alui Joelianto dan istri sebagai dua pemilih pertama yang mencentang di TPS "Balai Kartini" KBRI Canberra.

"Soal pilihan nggak boleh bilang-bilang... Rahasia," katanya kepada ANTARA yang menghubunginya beberapa saat setelah dia selesai mencentang.

Dubes Primo mengatakan, ia sangat senang menyaksikan antusiasme besar warga masyarakat Indonesia yang terus berdatangan ke kompleks KBRI Canberra untuk menyalurkan hak pilihnya.

"Warga kita sudah mulai datang sejak pukul 09.00 dan mereka terus berdatangan. Mudah-mudahan setidaknya angka partisipasi pada Pemilu 2004 sebesar 80 persen dapat kita capai hari ini," katanya.

Dubes Primo mengatakan, TPS KBRI Canberra melayani para pemilih hingga pukul 18.00 waktu Canberra dan setelah itu dilanjutkan dengan proses penghitungan suara pada pukul 19.00.

"Saya akan menyaksikan langsung penghitungan suara itu," katanya.

Sebelumnya, anggota PPLN Canberra, Raudin, mengatakan, kegiatan TPS KBRI Canberra diawali dengan pelantikan enam anggota Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara Luar Negeri (KPPSLN) oleh ketuanya, Edy Ridwan, dan dilanjutkan dengan pembukaan kotak berisi dokumen-dokumen Pemilu.


Jual makanan
Untuk memudahkan para pemilih, warga masyarakat dan pengurus Dharma Wanita KBRI Canberra membuka empat gerai jualan aneka makanan dan kue-kue khas Indonesia di halaman KBRI.

"Suasananya menyenangkan dan sampai pukul 09.45, sudah ada 36 orang pemilih di lokasi TPS," katanya.

PPLN Canberra memiliki 467 orang pemilih tetap. Dari jumlah itu, 44 orang di antaranya memutuskan untuk memilih lewat pos dan selebihnya di TPS KBRI Canberra. Selain itu, tiga WNI di Vanuatu, negara kepulauan di Pasifik Selatan, juga menyalurkan hak pilihnya melalui pos ke Panitia Pemilihan Luar Negeri (PPLN) Canberra.

Selain di Canberra, sedikitnya 27 ribu orang pemilih juga mulai mendatangi TPS-TPS yang ada di wilayah kerja PPLN dan KPPSLN Darwin, Perth, Melbourne, Sydney, Adelaide, Gold Coast, Brisbane, dan Townsville.

Di TPS I KJRI Sydney misalnya, Konsul Jenderal Sudaryomo Hartosudarmo, istri, dan kedua putri mereka menjadi empat orang pertama yang memilih pukul 09.00 waktu Sdyney. Proses pemilihan di TPS I KJRI Sydney itu sempat diliput Stasiun Televisi "SBS" Australia.
Antusiasme para pemilih terlihat di negara bagian New South Wales (NSW), Queensland, dan Australia Selatan.

Menurut anggota PPLN Sydney, Pratito Soeharyo, hingga pukul 10.20 waktu setempat, sudah ada 500 orang pemilih yang sudah mencentang di berbagai TPS di tiga negara bagian yang masuk wilayah kerja PPLN Sydney.

"Di TPS Brisbane misalnya tercatat 47 orang, Gold Coast 15 orang, Adelaide 44 orang dan Wollongong 11 orang berkat sistim 'online' yang kita miliki," katanya.

Seperti pengalaman di TPS KBRI Canberra dan KJRI Sydney, proses pemilihan di TPS Konsulat RI Darwin juga diawali dengan pencentangan oleh Konsul Harbangan Napitupulu.

Anggota PPLN Darwin, Arvinanto Soeriaatmadja, mengatakan, pihaknya sudah membuka TPS sejak pukul 08.00 waktu setempat untuk melayani 315 orang pemilih tetap.

"Karena Pemilu kita jatuh pada hari kerja, kita membuka TPS hingga pukul 18.00," katanya.

*) My news for ANTARA on April 9, 2009

No comments:

About Me

My photo
Brisbane, Queensland, Australia
Hi, I am a journalist of ANTARA, Indonesia's national news agency whose headquarters is in Jakarta. My fate has brought me back to Australia since March 2007 because my office assigns me to be the ANTARA correspondent there. My first visit to the neighboring country was in 2004 when I did my masters at the School of Journalism and Communication, the University of Queensland (UQ), Brisbane, under the Australian Development Scholarship (ADS) scheme. However, the phase of my life was started from a small town in North Sumatra Province, called Pangkalan Brandan. In that coastal town, I was born and grown up. Having completed my senior high school there in 1987, I moved to Medan to pursue my study at the University of North Sumatra (USU) and obtained my Sarjana (BA) degree in English literature in 1992. My Master of Journalism (MJ) was completed at UQ in July 2005. The final research project report for my MJ degree was entitled "Framing the Australian Embassy Bombing (Jakarta) in Indonesian and Australian Newspapers". Further details about me can be read in a writing posted in my blog entitled "My Life Journey".

Blog Archive

NeoPod

NeoCounter

The Value of Creativity

The Value of Creativity