Duta Besar Luar Biasa dan Berkuasa Penuh (LBBP) RI untuk Australia dan Vanuatu yang baru, Primo Alui Joelianto, dipastikan menyerahkan Surat Kepercayaan kepada Gubernur Jenderal Australia Quentin Bryce di Canberra pada 26 Maret 2009.Kepastian tanggal acara penyerahan surat kepercayaan dirinya selaku Dubes LBBP RI itu disampaikan Dubes Primo kepada ANTARA yang menghubunginya dari Brisbane, Kamis.
"Tanggal (acaranya) sudah positif," katanya.
Penyerahan surat kepercayaan yang akan berlangsung di "Wisma Pemerintah" (government house) Canberra itu pada mulanya direncanakan berlangsung pada 26 Februari namun karena satu dan lain hal penyelenggaraan acaranya kemudian dijadwalkan pada 26 Maret, katanya.
Dubes Primo dan keluarga sudah berada di Canberra sejak 15 Februari lalu. Sebelum menempati pos penugasan barunya ini, diplomat karir yang menggantikan posisi TM Hamzah Thayeb itu pernah bertugas sebagai Dirjen Asia Pasifik dan Afrika Deplu RI (2006-2008) dan Dubes RI di Wellington, Selandia Baru.
Primo sudah diambil sumpahnya bersama 14 Duta Besar LBBP RI lainnya oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono di Istana Negara akhir Januari lalu.
Saat ini fondasi hubungan bilateral Indonesia-Australia sudah semakin menguat ditandai dengan ditandatanganinya Perjanjian Lombok pada 13 November 2006 dan intensnya saling kunjungan para pejabat pemerintah dan anggota parlemen kedua negara.
Perjanjian Lombok yang resmi berlaku sejak Februari 2008 itu merupakan landasan kuat kedua negara untuk meningkatkan kerja sama bilateral di bidang pertahanan, penegakan hukum, kontra terorisme, intelijen, keamanan maritim dan penerbangan serta keamanan pencegahan senjata pemusnah massal.
*) My updated news for ANTARA on March 19, 2009

No comments:
Post a Comment