Menteri Perdagangan Mari E Pangestu memperkirakan proses negosiasi Perjanjian Perdagangan Bebas (FTA) Indonesia-Australia bisa lebih cepat dengan adanya FTA Perhimpunan Bangsa Asia Tenggara (ASEAN)-Australia-Selandia Baru yang akan ditandatangani pekan depan."Proses negosiasi bisa cukup lama tapi ada proses yang misalnya paralel dengan penguatan institusi (capacity building) melalui dana pembangunan Australia," katanya kepada wartawan di Sydney, Jumat, berkaitan dengan rampungnya studi kelayakan bersama FTA bilateral kedua negara itu.
Mari Pangestu mengatakan, dalam penguatan institusi itu, Indonesia menekankan pada bidang pertanian, peternakan dan susu supaya para petani dan pengusaha di Tanah Air dapat lebih siap bersaing.
Ia optimis bahwa FTA bilateral dengan Australia yang sesungguhnya merupakan kemitraan ekonomi komprehensif itu tidak hanya akan meningkatkan arus perdagangan dan investasi, tetapi juga memungkinkan adanya penyerapan tenaga kerja semi terampil Indonesia oleh pasar kerja Australia.
Peluang peningkatan perdagangan dan investasi bilateral kedua negara semakin terbuka dengan adanya FTA itu nantinya sebagaimana yang kini dirasakan Malaysia dan Thailand, dua negara anggota ASEAN yang telah memiliki perjanjian perdagangan bebas dengan Australia, katanya.
Naskah akhir studi kelayakan bersama tentang FTA bilateral itu sendiri telah rampung dan menteri perdagangan kedua negara telah pula menerimanya dalam pertemuan mereka yang ke-delapan di Sydney, Kamis (19/2).
Menteri Perdagangan Australia, Simon Crean, mengatakan, FTA bilateral yang bersifat komprehensif ini merupakan langkah besar menuju penguatan hubungan ekonomi dan perdagangan kedua negara.
"Kami setuju FTA yang meliputi isu-isu perdagangan, investasi dan penguatan institusi ini merupakan cara terbaik untuk membangun kemitraan ekonomi baru kedua negara," katanya.
Penguatan institusi ini, menurut dia merupakan hal yang penting mengingat adanya perbedaan dalam perkembangan ekonomi masing-masing negara.
Nilai perdagangan bilateral Indonesia-Australia tahun 2007-2008 mencapai sekitar 10,3 miliar dolar Australia. Pada periode yang sama, total nilai investasi negara berpenduduk 21 juta jiwa itu mencapai 3,4 miliar dolar.
*) My news for ANTARA on Feb 20, 2009

No comments:
Post a Comment