Wednesday, February 25, 2009

MAHASISWA INDONESIA SUMBANG KORBAN KEBAKARAN AUSTRALIA

Bencana kebakaran semak belukar negara bagian Victoria sudah memasuki hari ke-18 namun semangat komunitas mahasiswa Indonesia untuk menggalang dana bantuan bagi para korban masih kuat seperti ditunjukkan Perhimpunan Mahasiswa Indonesia di Universitas Queensland (UQISA).

Presiden UQISA Periode 2008-2009, Dimas Wisnu Adrianto, mengatakan, pihaknya menyisihkan sebagian keuntungan yang diperoleh gerai UQISA dari penjualan makanan di acara "Hari Pasar" (Market Day) kampus UQ St.Lucia, Rabu, untuk disumbangkan kepada para korban bencana kebakaran Victoria.

"Alhamdulillah, banyak sekali tadi yang beli makanan di gerai UQISA. Kami sudah memberitahu mereka yang beli bahwa sebagian keuntungan akan disisihkan bagi korban 'bushfire' (kebakaran semak belukar-red.)," katanya.

Beberapa menu makanan khas Indonesia yang menjadi andalan gerai UQISA di acara "Market Day" UQ itu adalah empek-empek Palembang, Mie Aceh, Nasi Rendang, Ketupat Sayur, Cendol, Nasi Uduk, dan Kolak Durian.

"Market Day" merupakan pesta klub komunitas mahasiswa lokal dan internasional yang berafiliasi ke Perhimpunan Mahasiswa UQ (UQ Union). Setidaknya ada 150 klub komunitas mahasiswa di lingkungan UQ dengan jumlah anggota mencapai 25 ribu orang.
"Market Day" itu sendiri merupakan rangkaian kegiatan pekan orientasi mahasiswa baru UQ sebelum masa perkuliahan semester pertama dimulai.

Berkaitan dengan kegiatan pengumpulan dana bantuan bagi para korban kebakaran Victoria, jauh sebelum kegiatan "Market Day", pengurus UQISA juga sudah menyalurkan bantuannya.

Selain UQISA, Perhimpunan Komunitas Muslim Indonesia di Brisbane (IISB), kelompok pengajian "Ikhwan Brisbane", Pusat Informasi dan Pelayanan Partai Keadilan Sejahtera (PIP PKS) Australia-Selandia Baru, dan Pengurus Cabang Istimewa Nahdlatul Ulama (PCI NU) Australia-Selandia Baru juga melakukan kegiatan yang sama.

Dana sumbangan warga Indonesia di Australia itu disalurkan kepada para korban melalui pundi Dana Imbauan Kebakaran Semak Victoria (VBAF) Palang Merah Australia dan "Human Appeal International Australia".

Musibah kebakaran semak belukar terburuk dalam sejarah Australia sejak 1983 itu telah menewaskan sedikitnya 210 orang dan menghanguskan lebih dari 1.800 rumah warga dan 450 ribu hektar lahan di utara, timur laut, dan timur Melbourne. Akibat musibah ini, lebih dari tujuh ribu warga kehilangan rumah.

*) My news for ANTARA on Feb 25, 2009

No comments:

About Me

My photo
Brisbane, Queensland, Australia
Hi, I am a journalist of ANTARA, Indonesia's national news agency whose headquarters is in Jakarta. My fate has brought me back to Australia since March 2007 because my office assigns me to be the ANTARA correspondent there. My first visit to the neighboring country was in 2004 when I did my masters at the School of Journalism and Communication, the University of Queensland (UQ), Brisbane, under the Australian Development Scholarship (ADS) scheme. However, the phase of my life was started from a small town in North Sumatra Province, called Pangkalan Brandan. In that coastal town, I was born and grown up. Having completed my senior high school there in 1987, I moved to Medan to pursue my study at the University of North Sumatra (USU) and obtained my Sarjana (BA) degree in English literature in 1992. My Master of Journalism (MJ) was completed at UQ in July 2005. The final research project report for my MJ degree was entitled "Framing the Australian Embassy Bombing (Jakarta) in Indonesian and Australian Newspapers". Further details about me can be read in a writing posted in my blog entitled "My Life Journey".

Blog Archive

NeoPod

NeoCounter

The Value of Creativity

The Value of Creativity