Saturday, February 21, 2009

AUSTRALIA BERKABUNG BAGI KORBAN KEBAKARAN VICTORIA

Perdana Menteri Kevin Rudd dan ribuan warga negara bagian Victoria, Minggu, berkumpul di gedung Arena Rod Laver, Melbourne, dalam acara "Berkabung Nasional" untuk mengenang para korban kebakaran semak belukar dan mereka yang tanpa lelah berjuang di garis depan bencana.

Acara berkabung itu juga diselenggarakan di berbagai tempat di negara bagian Victoria dan kota lain di Australia.

Dalam pidatonya pada acara yang disiarkan langsung Stasiun TV "ABC", "Channel Seven", "Channel Nine", "Channel 10", dan "SBS" itu, Rudd mengajak rakyatnya untuk mengenang bencana "Sabtu Kelabu" setiap tahun dengan menaikkan bendera setengah tiang dan mengheningkan cipta sejenak pada 7 Februari.

Ia menyebut musibah terburuk dalam sejarah kebakaran semak belukar Australia sejak 1983 itu yang sejauh ini telah menewaskan 209 orang sebagai "ujian" bagi rakyat Australia, khususnya mereka yang berada di negara bagian Victoria.

Dalam menghadapi ujian itu, PM Rudd menggaris-bawahi tiga nilai yang menyertai rakyatnya. Ketiga nilai itu adalah "keberanian", "keharuan" dan "ketahanan" seperti tampak dari heroisme para petugas pemadam kebakaran, mereka yang bahu-membahu membantu korban, dan ketahanan rakyat dalam menghadapi kondisi seberat apapun.

"Anda semua yang menderita (karena bencana-red.) tidak sendirian. Seluruh negeri bersama kalian. Kalian pun mendapat simpati dari banyak negara di dunia," katanya.

Rudd menegaskan bahwa semua yang hancur akibat bencana tersebut, seperti rumah, sekolah, dan masyarakat, akan kembali dibangun namun memang tidak mudah melaksanakan pembangunan kembali semua itu.

Acara yang berlangsung khitmat dan diisi dengan pidato dari beberapa tokoh lintas agama itu diawali dengan peletakan sekuntum bunga putih di sebuah karangan bunga berbentuk lingkaran oleh sejumlah tokoh Australia dan wakil Kerajaan Inggris.

Di antara mereka adalah PM Rudd dan istri, Kepala Negara Bagian Victoria John Brumby dan istri, Gubernur Jenderal Quentin Bryce, dan Putri Anne --yang mewakili Ratu Inggris.

Dalam acara itu, hadir pula Kepala Polisi Victoria Christine Nixon, Pemimpin Oposisi Australia Malcolm Turnbull, dan tokoh gereja Katolik Melbourne, Denis Hart.

Memasuki hari ke-15 bencana kebakaran semak belukar di Victoria itu, para petugas pemadam masih terus berjuang memadamkan kobaran api di sejumlah tempat. Salah satu kobaran api yang sulit dikendalikan berada di kawasan Kilmore timur.

Dalam bencana itu, dua mahasiswa Indonesia, Rudi dan Dean Lesmana, juga termasuk di antara mereka yang dinyatakan hilang.

Keduanya masuk daftar "orang hilang" kepolisian Victoria sejak mereka pergi ke kota wisata Marysville dengan mobil Honda Jazz bernomor polisi UTL 027 milik Juliana pada 7 Februari lalu.

Kota kecil Marysville merupakan salah satu daerah terparah dalam musibah yang telah menewaskan sedikitnya 200 orang dan seorang petugas pemadam kebakaran yang tewas dalam sebuah kecelakaan.

Bencana kebakaran terburuk dalam sejarah Australia sejak 1983 itu, tidak hanya menewaskan lebih dari dua ratus orang, tapi juga menghancurkan lebih dari 1.800 rumah warga dan 450 ribu hektare lahan di utara, timur laut dan timur Melbourne. Akibat musibah itu, sekitar tujuh ribu warga kehilangan rumah.

Dalam bencana itu, seorang pemuda bernama Brendan Sokaluk diadili di pengadilan setempat karena diduga keras sengaja membakar lahan semak belukar di daerah Churchill-Jeeralang yang menewaskan 11 orang.

Beberapa daerah yang dilanda kebakaran hebat itu adalah Kinglake, Kinglake West, St Andrews, Marysville, Wandong, Callignee, Hazelwood, Jeeralang, Humevale, Bendigo, Upper Callignee, Long Gully, Strathewan, dan Arthurs Creek.

*) My news for ANTARA on Feb 22, 2009


No comments:

About Me

My photo
Brisbane, Queensland, Australia
Hi, I am a journalist of ANTARA, Indonesia's national news agency whose headquarters is in Jakarta. My fate has brought me back to Australia since March 2007 because my office assigns me to be the ANTARA correspondent there. My first visit to the neighboring country was in 2004 when I did my masters at the School of Journalism and Communication, the University of Queensland (UQ), Brisbane, under the Australian Development Scholarship (ADS) scheme. However, the phase of my life was started from a small town in North Sumatra Province, called Pangkalan Brandan. In that coastal town, I was born and grown up. Having completed my senior high school there in 1987, I moved to Medan to pursue my study at the University of North Sumatra (USU) and obtained my Sarjana (BA) degree in English literature in 1992. My Master of Journalism (MJ) was completed at UQ in July 2005. The final research project report for my MJ degree was entitled "Framing the Australian Embassy Bombing (Jakarta) in Indonesian and Australian Newspapers". Further details about me can be read in a writing posted in my blog entitled "My Life Journey".

Blog Archive

NeoPod

NeoCounter

The Value of Creativity

The Value of Creativity