Dana Moneter Internasional (IMF) memperkirakan resesi ekonomi dunia semakin memburuk dengan pertumbuhan hanya sebesar setengah persen tahun ini, kata Bendahara Persemakmuran Australia, Wayne Swan, Kamis."IMF memperkirakan resesi ekonomi dunia akan semakin dalam dan berlarut-larut," katanya dalam pernyataan persnya menanggapi perkiraan terbaru IMF tentang pertumbuhan ekonomi dunia.
Resesi ekonomi dunia dan jatuhnya harga komoditas akan turut memengaruhi pertumbuhan ekonomi dan lapangan kerja Australia, katanya.
Negara-negara industri maju diperkirakan mengalami resesi ekonomi terburuk sejak Perang Dunia II dengan kontraksi mencapai dua persen tahun 2009.
China juga tak luput dari pengaruh resesi ekonomi global. IMF memperkirakan pertumbuhan ekonomi China yang merupakan salah satu mitra utama perdagangan internasional Australia itu hanya sebesar 6,7 persen atau separuh dari laju pertumbuhan ekonominya tahun 2007, kata Swan.
Menghadapi kondisi buruk ini, bendahara persemakmuranAustralia yang pernah menjadi dosen kebijakan publik di Universitas Teknologi Queensland (QUT) setelah lulus dari Universitas Queensland (UQ) itu mengatakan, pemerintah telah mengambil langkah besar untuk melindungi rakyat Australia dari pengaruh terburuk resesi.
Beberapa langkah besar yang telah diambil pemerintah Australia adalah meluncurkan strategi keamanan ekonomi senilai 10,4 miliar dolar Australia, memberikan jaminan pada deposito bank, dan melakukan investasi pembangunan nasional, katanya.
Strategi keamanan ekonomi itu bermakna bahwa pemerintah Australia akan melakukan apapun yang mungkin untuk mempertahankan ekonomi negara tetap tumbuh, mencetak lowongan kerja baru, memperbanyak perumahan baru, membantu rakyat yang paling terkena dampak, serta mempersiapkan masa depan.
Australia termasuk salah satu negara di kawasan Asia Pasifik yang terkena dampak dari memburuknya kinerja ekonomi Amerika Serikat.
*) My news for ANTARA on Jan 29, 2009

No comments:
Post a Comment