
Pernyataan itu disampaikan Ketua Panitia "Sail Indonesia" (SI) 2008 di Darwin, David Woodhouse, kepada ANTARA yang menemuinya di atas geladak kapal "Spirit of Darwin" sebelum dilangsungkan acara pelepasan (flag off) kapal-kapal peserta di perairan Teluk Fannie "Sailing Club" Darwin Sabtu.
Peraturan yang mewajibkan pembayaran uang jaminan pajak itu sepatutnya tidak dibebankan kepada kapal-kapal peserta SI karena mereka bergerak selama tiga bulan dan tidak kemudian menetap di
"Peraturan itu menimbulkan masalah-masalah yang seharusnya tidak perlu terjadi. Kewajiban membayar 'duty bond' itu seharusnya hanya diberlakukan kepada kapal-kapal yang masuk dan menetap di
"Masalahnya adalah sebagian besar peserta Sail Indonesia 2008 adalah orang-orang yang baru pertama kali ikut dan mereka tidak punya pengalaman tentang peraturan di
Belum baiknya sistim teknologi informasi dan komunikasi antara petugas Bea Cukai yang ada di Kupang (pintu masuk jalur barat SI) dengan Batam sebagai pintu keluar perairan
Jika "duty bond" itu tetap dibebankan, setiap peserta harus menyerahkan uang sebesar lima hingga 10 persen dari harga kapal yang berkisar antara 400 hingga 500 ribu dolar Amerika Serikat (AS), katanya.
Hanya saja, masalah "duty bond" itu terpecahkan panitia setelah Direktur Jenderal Pengawasan dan Pengendalian Sumberdaya Kelautan dan Perikanan Departemen Kelautan dan Perikanan, Aji Sularso, mau "menjadi penjamin" kapal-kapal peserta SI, kata David Woodhouse.
"(Nakhoda) kapal-kapal peserta Sail Indonesia ini telah berjanji untuk strik pada tanggal masuk dan tanggal keluar mereka (dari
Di luar kendala yang tidak perlu ini, kerja sama pemerintah daerah yang wilayahnya masuk rute SI dengan pihak panitia di
Malaysia bebaskan
Peraturan Indonesia yang dirasakan David Woodhouse menjadi "kendala yang sepatutnya tak perlu terjadi ini" justru tidak ditemukan kapal-kapal peserta SI 2008 saat mereka memasuki perairan negeri jiran, Malaysia.
Wakil "Sail Malaysia", Sazli Kamal Basha, yang hadir dalam acara "flag off" SI 2008 di Darwin, mengatakan, pemerintah Malaysia tidak menerapkan "duty bond" apapun kepada kapal-kapal pesiar peserta SI yang mengunjungi Johor Baru-Pangkur-Penang-dan Langkawi setelah mereka keluar dari Batam.
"Tak ada 'duty bond' (kewajiban uang jaminan) apapun. Kita buat orang senang untuk melawat ke
Tanggal masuk dan keluar kapal-kapal peserta SI yang biasanya menghabiskan waktu dua minggu di setiap pelabuhan
Sementara itu, terkait dengan pelaksanaan SI 2008, Konsulat RI di Darwin, Harbangan Napitupulu, melepas para peserta reli kapal layar "Sail Indonesia" dari 15 negara dari atas geladak kapal "Spirit of Darwin" yang lego jangkar di perairan Teluk Fannie "Sailing Club" Darwin, Sabtu pagi sekitar pukul 11.00 waktu setempat.
Segera setelah dilakukan tembakan oleh Napitupulu yang menandai "flag off", kapal-kapal peserta yang sejak beberapa jam sebelumnya telah bersiap mulai meluncur ke arah utara menuju Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT), sebagai pelabuhan pertama yang akan disinggahi.
SI 2008 jalur barat diikuti 116 buah kapal pesiar dari Australia, Jerman, Belanda, Inggris, Norwegia, Amerika Serikat, Perancis, Swiss, Kanada, Selandia Baru, Afrika Selatan, Turki, Jepang, Swedia, dan Austria.
Rutenya adalah Darwin (Australia) terus masuk perairan Indonesia lewat Kupang (NTT) - Alor - Lembata - Maumere - Riung - Labuan Bajo - Bali - Karimun Jawa - Kumai - Bangka Belitung dan berakhir di Batam.
Dari Batam, kapal-kapal peserta melanjutkan pelayaran ke Singapura dan Pulau Langkawi (
*) My news for ANTARA on July 26, 2008
No comments:
Post a Comment