Thursday, August 21, 2008

AUSTRALIA DUKUNG PENUH DIPLOMASI BUDAYA RI DI DARWIN

Pemerintah Australia sangat mendukung upaya diplomasi budaya RI di Australia Utara terbukti dari rampungnya visa 40 penyanyi, seniman, dan penari yang akan tampil dalam acara "Pesona Indonesia" di ruang teater Museum Northern Territory (NT), Darwin, 23 Agustus malam.

Sekretaris II Fungsi Pensosbud Konsulat RI Darwin, Arvinanto Soeriaatmadja, kepada ANTARA Kamis malam mengatakan, pihaknya berterima kasih kepada Kedutaan Besar Australia di Jakarta, Konjen Australia di Bali, dan pemerintah negara bagian NT atas dukungan mereka pada keberhasilan acara tersebut.

"Kita ucapkan terima kasih kepada Duta Besar Australia di Jakarta, Bill Farmer, atas pengurusan visa ini mengingat rombongan seniman kita yang akan tampil di Pesona Indonesia ini relatif besar. Dan kita pun sudah berkoordinasi dengan Sydney Entertainment Processing Center dan Konjen Australia di Bali," katanya.

Seluruh perwakilan pemerintah Australia itu sangat membantu upaya diplomasi budaya RI di Darwin ini.

"Mudah-mudahan dengan dukungan ini, hubungan kedua bangsa di semua tingkat, baik antarpemerintah, antarpengusaha, dan antarmasyarakat, dapat semakin 'excellent' (baik)," kata Arvinanto.

Perhatian pemerintah negara bagian NT pada suksesnya acara Pesona Indonesia juga besar terbukti dari seringnya para pejabat NT di Darwin menanyakan perihal kegiatan ini, termasuk siapa saja seniman yang akan tampil.

"Ada perhatian besar dari pemerintah NT pada kita," katanya.

Pagelaran seni budaya "Pesona Indonesia" 23 Agustus malam itu sendiri akan menghadirkan penyanyi serba bisa, Yopi Latul, Grup Tari Bali "Ulu Chandra", serta "Bagong Kusudiarjo".

Acara itu terbuka untuk umum tanpa dipungut bayaran. Pesona Indonesia yang menjadi acara puncak perayaan Hari Kemerdekaan RI ini diharapkan dapat membantu mempererat hubungan antarmasyarakat Indonesia-Australia, kata Arvinanto.

Yopi Latul datang bersama tiga rekannya, sedangkan grup tari Bali "Ulu Chandra" yang juga ikut meramaikan Festival Darwin pada 25 Agustus tampil dengan 21 orang personil.

Grup "Bagong Kusudiarjo" meramaikan acara yang diselenggarakan Komunitas Indonesia bersama Konsulat dan Garuda Indonesia di Darwin itu dengan 15 orang personil.

Selain kehadiran tiga kelompok musisi dan penari itu, diplomasi budaya Indonesia di Darwin juga dimeriahkan oleh kehadiran kelompok musik "Kua Etnika" pimpinan Djaduk Ferianto dalam Festival Darwin.

Kelompok musik orkestra yang memadukan unsur jazz, reggae, serta seni musik Bali dan Jawa itu dijadwalkan tampil pada 22 Agustus.

*) My news article for ANTARA on August 21, 2008

No comments:

About Me

My photo
Brisbane, Queensland, Australia
Hi, I am a journalist of ANTARA, Indonesia's national news agency whose headquarters is in Jakarta. My fate has brought me back to Australia since March 2007 because my office assigns me to be the ANTARA correspondent there. My first visit to the neighboring country was in 2004 when I did my masters at the School of Journalism and Communication, the University of Queensland (UQ), Brisbane, under the Australian Development Scholarship (ADS) scheme. However, the phase of my life was started from a small town in North Sumatra Province, called Pangkalan Brandan. In that coastal town, I was born and grown up. Having completed my senior high school there in 1987, I moved to Medan to pursue my study at the University of North Sumatra (USU) and obtained my Sarjana (BA) degree in English literature in 1992. My Master of Journalism (MJ) was completed at UQ in July 2005. The final research project report for my MJ degree was entitled "Framing the Australian Embassy Bombing (Jakarta) in Indonesian and Australian Newspapers". Further details about me can be read in a writing posted in my blog entitled "My Life Journey".

Blog Archive

NeoPod

NeoCounter

The Value of Creativity

The Value of Creativity