Menteri Pertahanan Australia Joel Fitzgibbon dan Panglima Angkatan Bersenjata Australia (ADF), Marsekal Angus Houston AC, di Canberra, Senin, membahas perihal pengurangan personil pasukan negara itu dari Irak.Pertemuan keduanya berlangsung di "Blue Room" Gedung Parlemen Canberra, demikian isi penjelasan pers Departemen Pertahanan Australia yang diterima ANTARA di Brisbane, Senin.
Sebelumnya, Menhan Joel Fitzgibbon mengatakan, penarikan pulang sekitar 550 orang personil tempur ADF dari Irak merupakan pemenuhan janji pemerintahan Partai Buruh.
Ia memuji pasukannya itu dengan menyebut mereka telah "bekerja tanpa lelah untuk memastikan rakyat di wilayah selatan Irak bisa keluar dari kesengsaraan di bawah rezim Saddam Hussein".
"Selaku pemerintah, kami bangga dengan jasa para tentara kami itu," katanya.
Pasukan tempur Australia yang bertugas di wilayah selatan Irak itu tergabung dalam apa yang disebut "Overwatch Battle Group" (OBG-W).
Keberhasilan OBG-W, katanya, tidak terlepas dari sokongan kuat para personil Satuan Tugas "Al-Muthanna" (AMTG) dan peran penting mereka dalam melindungi kegiatan rekonstruksi Jepang di provinsi itu.
Peran pasukan tempur Australia di Irak resmi berakhir hari Minggu ditandai dengan upacara penurunan bendera di Kamp Terendak di Pangkalan Udara Talil.
Sebagian besar tentara Australia yang telah merampungkan misinya di Irak itu bertugas mengamankan provinsi Al Muthanna dan Dhi Qar. Selain mereka, tim Angkatan Darat yang bertugas melatih tentara Irak juga ditarik pulang.
Menhan Fitzgibbon mengatakan, selama sekitar tiga tahun melakukan operasi keamanan di wilayah selatan Irak, pihaknya mencatat enam orang tentaranya terluka dan beberapa kendaraan militer ADF rusak.
Namun dari misi itu, sebanyak 3.700 personil ADF yang bertugas ikut berperan dalam melatih 33 ribu tentara Irak.
"Penarikan para personil ADF dari selatan Irak ini menutup satu lagi bab sejarah militer Australia yang kuat dan membanggakan," katanya.
Australia tidak menarik seluruh personil pasukannya dari Irak. Jaringan pemberitaan ABC hari Minggu (1/6) melaporkan, sekitar 1000 personil ADF lainnya masih dipertahankan di Irak untuk mendukung berbagai kegiatan nontempur, termasuk melindungi Kedubes Australia di Baghdad.
Bagi para personil ADF yang ditarik pulang, upacara penyambutan mereka akan diselenggarakan di Brisbane.
Dalam mendukung misi pendudukan pasukan koalisi pimpinan Amerika Serikat di Irak, selain mengirimkan ribuan orang personilnya, Australia juga memberikan dukungan dengan beberapa pesawat dan kapal perang.
Alat-alat perang Australia ini difungsikan untuk melindungi sumber minyak lepas pantai Irak.
Perihal penarikan pasukan Australia dari Irak sudah menjadi bagian dari komitmen Perdana Menteri Kevin Rudd seperti yang pernah dia sampaikan dalam kampanye Pemilu Partai Buruh-nya tahun lalu.
*) My updated news for ANTARA on June 2, 2008
No comments:
Post a Comment