Menteri Imigrasi dan Kewarganegaraan Australia, Senator Chris Evans, memastikan kehadirannya dalam pertemuan tingkat menteri negara-negara anggota forum "Bali Process" yang akan diselenggarakan di Bali, 14-15 April 2009.Kepastian keikutsertaannya dalam pertemuan yang secara khusus membahas masalah penyelundupan dan perdagangan manusia di kawasan Asia Pasifik yang melibatkan negara asal, negara transit dan negara tujuan itu disampaikan Chris Evans dalam pernyataan persnya, Jumat.
Ia mengatakan, pemerintah Australia akan terus bekerja sama dengan negara-negara mitra di kawasan untuk menangani aksi kejahatan penyelundupan manusia dan migran gelap.
"Pemerintah (Australia) meningkatkan kerja samanya dengan negara-negara mitra, seperti Indonesia, Malaysia, dan Thailand, untuk menghempang upaya para migran gelap memasuki Australia," katanya.
Masalah penyelenggaraan pertemuan tingkat menteri forum "Bali Process" April 2009 itu merupakan kesimpulan utama pertemuan para pejabat tinggi (SOM) dari 42 negara anggota forum "Bali Process" di Brisbane Februari lalu.
Pertemuan tersebut dimaksudkan untuk memperkuat komitmen bersama negara asal, transit dan tujuan untuk menggunakan mekanisme "Bali Process" dalam merespons aksi-aksi kejahatan penyelundupan manusia dan perdagangan orang.
Sepanjang 2008, otoritas keamanan Australia menangkap 162 orang pencari suaka yang datang ke Australia dengan tujuh kapal. Para pencari suaka dan awak kapal pengangkut mereka dibawa ke Pulau Christmas untuk menjalani pemeriksaan.
Semua awak dan penumpang kapal dibawa ke Pulau Christmas untuk menjalani proses investigasi.
Indonesia juga menghadapi apa yang disebut Menteri Luar Negeri Hassan Wirajuda "fenomena baru" menyusul kedatangan sekitar 400 orang warga Muslim Rohingya.
*) My news for ANTARA on March 6, 2009

No comments:
Post a Comment