Friday, March 6, 2009

MENTERI IMIGRASI AUSTRALIA AKAN HADIRI "BALI PROCESS"

Menteri Imigrasi dan Kewarganegaraan Australia, Senator Chris Evans, memastikan kehadirannya dalam pertemuan tingkat menteri negara-negara anggota forum "Bali Process" yang akan diselenggarakan di Bali, 14-15 April 2009.

Kepastian keikutsertaannya dalam pertemuan yang secara khusus membahas masalah penyelundupan dan perdagangan manusia di kawasan Asia Pasifik yang melibatkan negara asal, negara transit dan negara tujuan itu disampaikan Chris Evans dalam pernyataan persnya, Jumat.

Ia mengatakan, pemerintah Australia akan terus bekerja sama dengan negara-negara mitra di kawasan untuk menangani aksi kejahatan penyelundupan manusia dan migran gelap.

"Pemerintah (Australia) meningkatkan kerja samanya dengan negara-negara mitra, seperti Indonesia, Malaysia, dan Thailand, untuk menghempang upaya para migran gelap memasuki Australia," katanya.

Masalah penyelenggaraan pertemuan tingkat menteri forum "Bali Process" April 2009 itu merupakan kesimpulan utama pertemuan para pejabat tinggi (SOM) dari 42 negara anggota forum "Bali Process" di Brisbane Februari lalu.

Pertemuan tersebut dimaksudkan untuk memperkuat komitmen bersama negara asal, transit dan tujuan untuk menggunakan mekanisme "Bali Process" dalam merespons aksi-aksi kejahatan penyelundupan manusia dan perdagangan orang.

Sepanjang 2008, otoritas keamanan Australia menangkap 162 orang pencari suaka yang datang ke Australia dengan tujuh kapal. Para pencari suaka dan awak kapal pengangkut mereka dibawa ke Pulau Christmas untuk menjalani pemeriksaan.

Pada 19 Januari 2009, satu lagi kapal pengangkut 20 orang pencari suaka ditangkap di perairan pantai utara Australia Barat.

Semua awak dan penumpang kapal dibawa ke Pulau Christmas untuk menjalani proses investigasi.

Indonesia juga menghadapi apa yang disebut Menteri Luar Negeri Hassan Wirajuda "fenomena baru" menyusul kedatangan sekitar 400 orang warga Muslim Rohingya.

*) My news for ANTARA on March 6, 2009

No comments:

About Me

My photo
Brisbane, Queensland, Australia
Hi, I am a journalist of ANTARA, Indonesia's national news agency whose headquarters is in Jakarta. My fate has brought me back to Australia since March 2007 because my office assigns me to be the ANTARA correspondent there. My first visit to the neighboring country was in 2004 when I did my masters at the School of Journalism and Communication, the University of Queensland (UQ), Brisbane, under the Australian Development Scholarship (ADS) scheme. However, the phase of my life was started from a small town in North Sumatra Province, called Pangkalan Brandan. In that coastal town, I was born and grown up. Having completed my senior high school there in 1987, I moved to Medan to pursue my study at the University of North Sumatra (USU) and obtained my Sarjana (BA) degree in English literature in 1992. My Master of Journalism (MJ) was completed at UQ in July 2005. The final research project report for my MJ degree was entitled "Framing the Australian Embassy Bombing (Jakarta) in Indonesian and Australian Newspapers". Further details about me can be read in a writing posted in my blog entitled "My Life Journey".

Blog Archive

NeoPod

NeoCounter

The Value of Creativity

The Value of Creativity