Manajer Umum Garuda Indonesia untuk Australia Utara (NT), Sahrul Tahir, mengatakan, realisasi rencana pembukaan rute penerbangan langsung Garuda dari Darwin ke Jakarta masih harus menunggu kedatangan pesawat-pesawat baru Boeing 737NG yang dipesan dari Amerika Serikat. "Insya Allah tahun 2009, ada 15 pesawat Boeing 737NG yang akan kita (Garuda) terima. Kalau sudah masuk, salah satunya akan melayani rute Darwin-Jakarta tiga kali seminggu," katanya dalam penjelasannya kepada ANTARA, Rabu.
Sahrul mengatakan, penerbangan langsung Darwin-Jakarta yang dapat ditempuh dalam waktu sekitar tiga setengah jam diharapkan semakin membuka peluang kerja sama perdagangan antara Indonesia dan Australia Utara, serta membuka peluang Jakarta menjadi "hub" (pusat) para pengusaha Darwin ke wilayah Asia.
"Para pengusaha Northern Territory (Australia Utara) yang akan ke Jakarta nantinya akan lebih efisien," katanya.
Sahrul mengatakan, pembukaan rute penerbangan langsung Darwin-Jakarta itu juga terkait dengan besarnya potensi ekonomi Australia Utara. Penerbangan langsung Darwin-Jakarta itu juga diharapkan membuka koneksi ke Hong Kong, Guangzhou, dan Vietnam.
Indonesia perlu mulai mencoba menjadi penggerak perekonomian dan perdagangan antar kedua negara dengan menyediakan akses langsung penerbangan penumpang maupun kargo.
Sejauh ini, Garuda Indonesia melayani tiga kali rute penerbangan Darwin-Denpasar-Jakarta dalam seminggu dengan pesawat Boeing 737-400 berkapasitas 16 kursi kelas bisnis dan 117 kursi kelas ekonomi.
Pesawat itu berangkat dari Denpasar pada pukul 01.20 dinihari dan tiba di Darwin pada pukul 05.20 pagi (waktu Darwin). Kemudian pesawat yang sama kembali terbang ke Denpasar dari Bandar Udara Internasional Darwin pada pukul 07.30 waktu setempat.
Bagi para penumpang Garuda asal Darwin yang akan ke Jakarta, mereka masih harus transit selama sekitar dua setengah jam di Denpasar.
*) My news article for ANTARA on August 20, 2008
No comments:
Post a Comment