Thursday, August 21, 2008

INDONESIA PANTAU SEMUA TAHAP LATIHAN KAKADU DI DARWIN

Latihan "Kakadu" IX Angkatan Bersenjata Australia bersama delapan negara lain yang melibatkan sekitar 2.000 personil mulai Senin (28/7) memasuki tahap mengasah kemampuan kepelautan setelah mereka menyelesaikan tahap latihan pangkalan dari 21 hingga 27 Juli.

Kepala Departemen Operasi KRI Hasanuddin-366 Satkor Koarmatim TNI AL, Mayor Laut (P) Salim, dalam penjelasannya di Darwin, Jumat malam, mengatakan, kegiatan kemampuan kepelautan ini merupakan tahap tiga dari tujuh tahap latihan yang melibatkan belasan kapal perang dan kapal selam Australia, Malaysia, Singapura, Selandia Baru, Papua New Guinea, Pakistan, Jepang dan Thailand.

Salim bersama Mayor Laut (P) Ridwan Prawira, S.T. (perwira TNI AL di Koarmabar) menjadi perwira peninjau dalam latihan yang berlangsung 19 hari itu. Selain Indonesia, negara-negara yang hanya mengirim perwira peninjaunya adalah India dan Filipina.

"Tahap tiga ini berlangsung hingga 31 Juli dan dilanjutkan dengan latihan kekuatan gabungan dari satu hingga empat Agustus, latihan pertempuran laut dengan 'tactical freeplay' selama kurang lebih 48 jam pada tanggal lima sampai tujuh Agustus," katanya.

Latihan bersama di kawasan latihan militer Darwin di Australia Utara itu dimaksudkan untuk meningkatkan kemampuan pertahanan AL Australia (RAN) bersama kekuatan angkatan laut internasional dalam latihan keamanan laut dan perkembangannya serta menguji kesiapsiagaan unsur RAN yang terlibat.

Selama pelaksanaan Kakadu IX/2008 RAN menunjukkan kapal perang barunya HMAS Sirius dengan Anzac Class Frigate HMAS Toowomba, Adelaide Class Frigate HMAS Merlbourne, dan kapal selam Collinn Class HMAS Collins, Armydable Class Patrol Boat HMAS Maryborough dan HMAS Maitland serta dua kapal ranjau HMA Ship Diamantina dan Gascoyne. Kekuatan pertahanan Australia lainnya adalah Air Force Hornet dan Fighter Hawk dan dua AP-3C Orion, kata Salim.

Selain untuk menjaga kemampuan pertempuran laut dan meningkatkan peran serta dan kerja sama dengan kekuatan kawasan maupun dalam operasi koalisi, Latihan Kakadu IX/2008 itu juga dimaksudkan untuk menjaga kemampuan pengetahuan kelautan sesuai dengan prosedur dan keselamatan, meningkatkan kemampuan individu dan gabungan, serta memberi kontribusi di bidang pertahanan dan keamanan laut, katanya.

Selama latihan, Jepang mengerahkan kapal perangnya JDS Samidare dan helikopter "Seahawk", Malaysia (KD Jebat), Perancis (Flotilla 25F), Selandia Baru (5SQN, 1 x P-3K), Pakistan (PNS Babur (DD), heli Allouette, PNS Nasr (AO) dan heli Seaking), PNG (kapal perang HMPNGS Rabaul (PB) dan HMPNGS Dreger (PB), Singapura (RSS Vigour (MCV), RSS Vengeance (MCV) dan 121 SQN (1 x F50 enforcer) serta Thailand HTMS Sukothai (FSGM) dan 102 SQN (1 x P-3T), katanya.

Setelah latihan tempur selesai, para peserta akan mengkaji ulang rangkaian pelatihan yang baru dilakukan sebelum diadakan acara penutupan pada 8 Agustus mendatang. Pada 9 Agustus para peserta latihan meninggalkan pelabuhan Darwin.
Pada Latihan Kakadu sebelumnya, Indonesia sempat mengirim sebuah kapal perangnya.

*) My news for ANTARA on July 27, 2008

No comments:

About Me

My photo
Brisbane, Queensland, Australia
Hi, I am a journalist of ANTARA, Indonesia's national news agency whose headquarters is in Jakarta. My fate has brought me back to Australia since March 2007 because my office assigns me to be the ANTARA correspondent there. My first visit to the neighboring country was in 2004 when I did my masters at the School of Journalism and Communication, the University of Queensland (UQ), Brisbane, under the Australian Development Scholarship (ADS) scheme. However, the phase of my life was started from a small town in North Sumatra Province, called Pangkalan Brandan. In that coastal town, I was born and grown up. Having completed my senior high school there in 1987, I moved to Medan to pursue my study at the University of North Sumatra (USU) and obtained my Sarjana (BA) degree in English literature in 1992. My Master of Journalism (MJ) was completed at UQ in July 2005. The final research project report for my MJ degree was entitled "Framing the Australian Embassy Bombing (Jakarta) in Indonesian and Australian Newspapers". Further details about me can be read in a writing posted in my blog entitled "My Life Journey".

Blog Archive

NeoPod

NeoCounter

The Value of Creativity

The Value of Creativity